Berita Badung

POHON Tumbang Timpa Palinggih, Hujan Deras Disertai Angin Kencang Landa Wilayah Badung!

Akibat cuaca ekstrem itu  sejumlah wilayah terdampak bencana alam yang didominasi kejadian pohon tumbang.

ISTIMEWA
TUMBANG – Petugas bersama masyarakat melakukan evakuasi pohon tumbang yang terjadi di Jalan raya Sibanggede, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, pada Minggu (24/11). Akibat cuaca ekstrem itu  sejumlah wilayah terdampak bencana alam yang didominasi kejadian pohon tumbang. 

TRIBUN-BALI.COM  – Wilayah Kabupaten Badung dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan petir pada Minggu (24/11) siang.

Akibat cuaca ekstrem itu  sejumlah wilayah terdampak bencana alam yang didominasi kejadian pohon tumbang.

Tidak ada korban jiwa, namun sejumlah bangunan milik warga dan juga bangunan pura mengalami kerusakan. Bahkan pohon tumbang juga menutup jalan.

Dari data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Badung, cuaca ekstrem mengakibatkan menyebabkan sejumlah bencana. Di antaranya di wilayah Desa Sibanggede, Kecamatan Abiansemal. 

Baca juga: TEWAS Dimassa Usai Video Viral, Rekonstruksi Kasus Dedianus Kaliyo, Tersangka Peragakan 15 Adegan!

Baca juga: Naik KM Awu, Berikut Jadwal Kapal Pelni Dari Denpasar Bali ke Kalimantan Tengah Bulan Desember 2024

Salah satu kejadian pohon tumbang di Badung pada 24 November 2024.
Salah satu kejadian pohon tumbang di Badung pada 24 November 2024. (ist)

Seperti atap rumah warga di Banjar Pane rusak lantaran tertimpa ukiran gayor kayu Bale Banjar Pane yang diterbangkan angin kencang. Salah satu bangunan di Pura Dalem Madia Banjar Dualang juga roboh akibat angin kencang. Pohon tumbang juga terjadi di Jalan Tanah Ayu Sibanggede.

Selain itu, hujan lebat dan angin kencang disertai petir menyebabkan pohon tumbang di perbatasan Desa Sibanggede - Sibangkaja, dan juga menimpa rumah warga di Jalan Pitu, Desa Sibang Kaja. Masih di desa yang sama, pohon beringin tumbang menimpa pelinggih di Pura Taman Sari di Banjar Piakan. Sebuah pohon cempak juga tumbang menimpa pelinggih milik warga di Banjar Sangging.

Selain di Desa Sibanggede dan Sibang Kaja, beberapa wilayah juga terdampak bencana seperti pohon tumbang menghalangi akses jalan di Jalan Raya Sembung, Kecamatan Mengwi, pohon tumbang di jalur Pura Taman Beji Magendra, Desa Darmasaba, kabel putus menimpa pelinggih di Jalan Anggungan, Kelurahan Lukluk, pohon tumbang menimpa warung di Banjar Pande Abiansemal, pohon tumbang di Banjar Gunung Abiansemal, dan pohon tumbang menimpa mobil di area parkir hotel di Banjar Batu Rening, Desa Mambal.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Badung, I Wayan Darma mengungkapkan, cuaca ekstrem yang terjadi telah menyebabkan sejumlah kerusakan, namun tidak ada korban jiwa. 

Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk waspada dan mengantisipasi dampak-dampak yang bisa terjadi akibat cuaca ekstrim saat ini. “Kami masyarakat untuk waspada, terutama saat beraktivitas di luar rumah,” ujarnya.

Untuk penanganan dampak bencana, kata Darma, BPBD Badung telah mengerahkan semua tim yang ada dan berkoordinasi dengan OPD terkait seperti Dinas PUPR dan DLHK. 

Begitu juga dibantu oleh Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang telah ada di masing-masing desa dan kelurahan, sehingga penanganan bisa cepat dilakukan, dan akses jalan yang terhambat pohon tumbang kini sudah lancar dan bisa dilalui oleh pengguna jalan.

“Semua dikerjakan dengan berkolaborasi, karena kami juga ada FPRB di masing-masing desa dan kelurahan. Selain ini kami juga bersinergi dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Karena dengan keterbatasan jumlah SDM kami, jika tidak berkolaborasi, kami akan kewalahan,” kata mantan Camat Petang ini.

Memasuki musim hujan, lanjut Darma, dari mitigasi dampak bencana, terdapat beberapa dampak yang perlu diwaspadai seperti pohon tumbang, longsor, hingga banjir. 

Mengingat bencana saat ini didominasi oleh pohon tumbang, pihaknya mengaku sudah melakukan penataan pohon-pohon yang berpotensi akan membahayakan.

“Ini kami sudah antisipasi jauh sebelumnya sesuai dengan arahan dari pimpinan dan DLHK, sampai saat ini terus melakukan penataan pohon-pohon yang berpotensi, baik itu pohon perindang milik pemerintah, maupun pohon-pohon milik warga. Karena keterbatasan sarana, kita tidak bisa serta merta tangani secara cepat. Namun terus dilakukan penataan oleh DLHK,” bebernya.

Terkait dengan bencana yang terjadi pihaknya belum melakukan pendataan termasuk kerugian yang terjadi. “Untuk kerugian kami belum melakukan pendataan. Naman tetap kami tetap himbau kepada masyarakat agar mengantisipasi adanya bencana alam yang terjadi,” kata dia. (gus)

La Nina hingga April 2025

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai fenomena masuknya musim hujan yang bersamaan dengan La Nina Lemah. Hal ini mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20 hingga 40 persen.  

Fenomena ini berlangsung mulai November atau akhir tahun 2024 hingga setidaknya Maret atau April 2025. 

Sebagai informasi, La Nina adalah fenomena anomali iklim global yang diakibatkan oleh suhu permukaan laut di Samudra Pasifik yang mendingin, lebih dingin dibandingkan biasanya.

“Kami mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapinya karena fenomena ini dapat berdampak signifikan pada kondisi cuaca. Utamanya bagi masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, lereng-lereng gunung, dataran tinggi, juga sepanjang bantaran Sungai,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Jakarta, dalam keterangannya Minggu (24/11).

Dwikorita lebih lanjut mengatakan, fenomena La Nina ini berpotensi mengakibatkan berbagai bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.

Termasuk, kata dia, bencana banjir lahar hujan yang berpotensi terjadi ketika air hujan bercampur dengan material vulkanik dari gunung berapi berupa pasir, abu, dan bebatuan serta kayu atau pohon, terutama untuk gunung api yang saat ini sedang atau baru saja mengalami erupsi. 

Maka dari itu, menurutnya, dibutuhkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan seluruh komponen baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun masyarakat. (zae)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved