Berita Klungkung

KRONOLOGI LENGKAP Ni Putu Meninggal Tragis di Klungkung, Setrika Menempel di Dada dan Leher

KRONOLOGI LENGKAP Ni Putu Meninggal Tragis di Klungkung, Setrika Menempel di Dada dan Leher

istimewa
Kepolisian melakukan olah TKP di rumah seorang remaja yang meninggal dunia karena tersetrum listrik saat menyetrika, Senin 2 Desember 2024 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Kasus meninggalnya Ni Putu S (14), warga Desa Sampalan Tengah, Kecamatan Dawan, Klungkung membawa duka mendalam bagi keluarga.

Ni Putu S meninggal dunia saat bersiap ke sekolah yaitu ingin menggunakan setrika untuk merapikan seragamnya.

Tak disangka persiapan ke sekolah itu menjadi hal terakhir yang dilakukan gadis 14 tahun itu, dirinya meninggal kesetrum.

Baca juga: SELAMAT JALAN Ni Putu, Gadis Belia Teriak Lalu Meninggal di Klungkung, Setrika Tertempel di Leher

Kasus kesetrum yang menimpa Ni Putu S itu terjadi pada Senin (2/12/2024).

Perbekel Desa Sampalan Tengah, Putu Aryawan mengungkapkan saat kejadian Ni Putu S (14) hendak menyetrika seragam sekolah.

Kebetulan Putu S baru akan berangkat sekolah jam 9 karena ulangan akhir semester. 

Baca juga: Ketahuan Saat Tes Urine, Anggota Polres Karangasem Aipda IWK Dipecat Tidak dengan Hormat

"Kejadiannya (kesetrum) saat sebelum berangkat sekolah. Padahal belum mulai menyetrika, informasinya tersetrum sesaat setelah mencolokan setrika ke listrik," ujar Aryawan.

Saat Ni Putu S kesetrum, ibunya, Sukasmi berada di kamar mandi. 

Ia menghampiri putrinya saat mendengar sekali suara teriakan.

Saat itu Sukasmi kaget melihat putrinya sudah tergeletak, dengan setrika berada di sekitar dada dan leher.

"Padahal kejadiannya cukup singkat. Ibu korban (Sukasmi) saat itu panik dan menghubungi suaminya yang masih bekerja.

Rumah keluarga korban, memang agak berjauhan dengan tetangganya.

Sebenarnya bisa minta tolong warga sekitar, tapi karena panik mungkin kebingungan," ungkap dia.

Ni Putu S baru dilarikan ke RSUD Klungkung setelah sang ayah, I Putu Eka Surnadi (35) tiba di rumah.

Putu S dibawa ke RSUD Klungkung dengan mengendarai sepeda motor. 

"Informasinya korban (Ni Putu S) sempat mendapatkan pertolongan di RSUD Klungkung. Meninggalnya di rumah sakit," ungkapnya.

Ni Putu S merupakan putri sulung dari 3 bersaudara dari pasangan I Putu Eka Surnadi (35) dan Ni Wayan Sukasmi (36).

Ayahnya merupakan pekerja swasta sebagai sales di salah satu perusahaan di Klungkung.

Sementara ibunya merupakan Pegawai di Bumdes Sampalan Tengah.

Rencana Ulangan Tinggal Kenangan

Meninggalnya Ni Putu Swastini (14) karena kesetrum, meninggalkan duka mendalam bagi guru dan teman-tamannya di SMPN 2 Dawan.

Selama ini, Ni Putu Swastini dikenal sebagai sosok anak yang pintar dan tergabung di kelas unggulan VIII A di sekolah.

Ia juga dikenal siswi yang aktif dan disiplin.

"siswi kami tersebut (Swastini) siswi yang pintar. Ia tercatat sebagai siswi di kelas VIII A. Itu kelas unggulan," ungkap Kepala Sekolah SMPN 2 Dawan, Putu Buditayasa, Senin (2/12/2024).

Dirinya mengaku sangat kaget dengan informasi salah satu siswinya berpulang kesetrum.

Terlebih kejadian kesetrum itu terjadi, saat Ni Putu Swastini saat sedang menyeterika seragam sebelum berangkat ke sekolah.

Putu Swastini dijadwalkan akan ulangan mata pelajaran IPS dan Olahraga pada Senin (2/12/2024).

"Karena kebetulan hari ini anak-anak ujian akhir semester. Siswa kelas VII dan VIII ke sekolah shift kedua," ungkapnya.

Sebagai bentuk belasungkawa, dirinya bersama guru dan rekan-rekan korban berencana akan melayat dan hadir saat
upacara pengabenan dari Putu Swastini di Krematorium Kenanga, Selasa (3/12/2024).

"Nanti tentu ada dari pihak sekolah memberikan sumbangsih sebagai bentuk belasungkawa," ungkapnya. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved