Pilkada Bali 2024
Petahana Unggul di Tabanan dan Bangli, Sanjaya-Dirga Sapu Bersih 10 Kecamatan di Tabanan
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tabanan telah menetapkan hasil resmi perolehan suara Pilkada Serentak kabupaten Tabanan dalam rapat pleno rekapitulasi
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
“Target partisipasi Pilkada Bangli yang ditetapkan KPU sebesar 85% tidak tercapai. Kami belum dapat memastikan alasan banyaknya warga Bangli yang tidak menggunakan hak pilihnya. Untuk mengetahui penyebab pastinya harus dilakukan penelitian,” kata Adiawan.
Namun dugaan awal, penyebab tingginya angka golput adalah rentang waktu yang panjang antara penetapan DPT dan hari pencoblosan. Dalam rentang waktu tersebut, dimungkinkan terjadi perubahan, seperti warga pindah domisili, bekerja di luar daerah, atau meninggal dunia.
“Penetapan DPT de jure, misalnya ada pemilih sudah bekerja di luar negeri, itu masih tetap masuk DPT,” kata dia.
Gus Par-Guru Pandu Unggul di Karangasem
Sementara itu, pasangan calon (Paslon) nomor urut 3, I Gusti Putu Parwata-I Wayan Pandu Prapanca Lagosa (Gus Par-Guru Pandu) memenangkan kontestasi Pilkada Karangasem 2024. Gus Par-Guru Pandu mendulang total perolehan sebanyak 145.344 suara atau 52,8%. Kemenangan Paslon ini diumumkan dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kabupaten yang digelar di Hotel Puri Bagus Candidasa pada Kamis (5/12).
Menariknya, Paslon nomor urut 3 tersebut unggul di 7 kecamatan dari total 8 Kecamatan di Kabupaten Karangasem. Paslon yang diusung dan didukung oleh Partai Nasdem, Golkar, Buruh, PBB, PKS unggul signifikan dari dua lawannya.
Paslon petahana nomor urut 2, I Gede Dana dan I Nengah Swadi (Dana-Swadi) hanya mengumpulkan 91.448 suara. Paslon yang diusung dan didukung oleh 12 partai politik antara lain PDI Perjuangan, Gerindra, Demokrat, PBB, PKB, PPP, PAN, PSI, Hanura, Perindo, PAN dan Gelora mengumpulkan 33,2% suara. Sementara Paslon nomor urut 1 dari jalur independen atau perseorangan I
Wayan Kari Subali-I Ketut Putra Ismaya Jaya (Subali-Ismaya) memperoleh 38.241 suara (13,9%).
Dari 8 kecamatan di Kabupaten Karangasem, pasangan Gus Par-Guru Pandu memenangkan 7 kecamatan dengan selisih suara yang cukup jauh. Mereka hanya kalah di Kecamatan Rendang.
Ketua KPU Karangasem, I Putu Darma Budiasa, menjelaskan, Paslon Gus Par-Guru Pandu berhasil memperoleh 145.344 suara atau 52,8%. “Setelah melakukan rekapitulasi suara ini, selanjutnya kami menunggu selama tiga hari apakah ada gugatan dari Paslon atau tidak. Setelah itu, baru nantinya ditetapkan siapa pemenangnya,” kata Budiasa.
Di sisi lain, di Kabupaten Badung tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali dan Pemilihan Bupati (Pilbup) Badung 2024 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Pileg dan Pilpres 2024 lalu. Saat ini partisipasi pemilih hanya mencapai 78,01%.
Namun jika dibanding partisipasi pemilih pada Pileg dan Pilpres 2024 lalu hampir menyentuh angka 90%. Angka ini pun jauh dari target KPU Badung yang ditentukan sebesar 90%.
Ketua KPU Badung, I Gusti Ketut Gede Yusa Arsana Putra mengungkapkan, hanya satu kecamatan yang mampu menembus angka partisipasi pemilih hingga 90% yakni di Kecamatan Abiansemal mencapai 90,04%. Selanjutnya persentase tertinggi kedua yakni Kecamatan Mengwi sebanyak 88,69%.
“Di Abiansemal jumlah DPT 77.353, sebanyak 69.786 DPT menyalurkan hak pilihnya. Begitu juga di Mengwi 103.605 DPT, yang menyalurkan hak pilih sebanyak 92.000,” ujar Yusa Arsana
Kecamatan Petang partisipasi pemilih sebanyak 87,10%. Dari 26.034 DPT, yang menyalurkan hak pilih sebanyak 22.728. Sementara tiga kecamatan lainnya dengan persentase di bawah 80%. Kecamatan Kuta Utara dengan persentase 73,49%. Dari 70.190 DPT sebanyak 51.450 menyalurkan hak pilih.
Di Kecamatan Kuta Selatan sebanyak 64,05?ngan jumlah DPT 92.232 yang menyalurkan hak pilih 59.201. Terendah di Kecamatan Kuta dengan tingkat partisipasti pemilih 62,50%, dari jumlah DPT 43.020, yang menyalurkan hak pilih sebanyak 26.908. “Jika dibandingkan Pileg memang menurun. Untuk di Selatan perlakuannya memang berbeda. Kondisi demografis berbeda, kondisi DPT juga berbeda,” jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.