Berita Bali
Tekan Risiko Kanker Leher Rahim, Puluhan Siswi SMP Dwijendra Bali Menerima Imunisasi HPV
Sosialisasi yang belum maksimal menjadi salah satu tantangan yang perlu diatasi bersama.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Sebagai upaya percepatan, pemberian vaksinasi gratis yang terintegrasi dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) bagi anak perempuan usia 11 dan 12 tahun kelas 5 dan 6 atau setara.
“Tak berhenti di situ, untuk memberikan dampak lebih besar, upaya perluasan terus kita lakukan, salah satunya dengan imunisasi kejar ke anak perempuan usia 15 tahun yang belum mendapatkan imunisasi HPV, baik yang bersekolah maupun tidak bersekolah,” imbuh dr. Prima.
Imunisasi Kejar adalah program pemerintah yang diselenggarakan untuk membantu melengkapi imunisasi anak yang terlewat.
Ditambahkan dr. Prima, dukungan multi sektor diperlukan untuk membangun kesadaran di masyarakat terkait urgensi imunisasi dan kejar imunisasi HPV, guna mencapai cakupan yang lebih tinggi serta lebih luas.
“Kegiatan sosialisasi seperti yang kita lakukan hari ini diperlukan, untuk kembali memperkuat pemahaman masyarakat akan pentingnya imunisasi HPV dalam mencegah penyebaran kanker leher rahim. Tak hanya itu, dukungan dan peran aktif multisektor dan mitra terkait sangat diperlukan untuk kesuksesan pelaksanaan imunisasi HPV,” jelasnya.
“Kita semua punya peranan penting untuk membangun Indonesia yang lebih sehat, dan bebas dari kanker leher rahim,” sambung dr. Prima.
Sebagai salah satu provinsi dengan cakupan imunisasi HPV tertinggi untuk siswa kelas 5 dan 6 atau setara di 2024, Dinas Kesehatan setempat yang didukung seluruh lapisan masyarakat antusias dengan program kejar imunisasi HPV.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M.Kes..
“Dengan pelaksanaan edukasi hari ini, kami berharap pelaksanaan kejar imunisasi HPV di seluruh kabupaten kota di wilayah Bali dapat terlaksana dengan baik dan mencapai akses cakupan yang tinggi dan merata,” ujar dr. Gede Anom.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan edukasi hari ini, puluhan siswi kelas IX SMP Dwijendra menerima imunisasi HPV sebagai langkah awal untuk kejar imunisasi HPV di wilayah Bali.
Sementara itu Dokter spesialis anak, Dr. dr. Ketut Dewi Kumara, Sp.A(K) menyampaikan, imunisasi HPV tidak hanya memberikan perlindungan dari infeksi HPV, tetapi juga menekan risiko kanker leher rahim secara signifikan.
“Rekomendasi WHO menyebut imunisasi HPV lebih efektif diberikan pada perempuan usia remaja, atau yang belum berisiko terpapar virus. Penelitian juga menunjukkan bahwa imunisasi HPV aman diberikan dan efektif mencegah penyebaran kanker leher rahim,” ucapnya.
Ia menambahkan pemberian imunisasi HPV pada anak perempuan penting dilakukan, sebagai langkah perlindungan untuk menjaga kualitas kesehatan jangka panjang mereka.
Karena, pemberian imunisasi bukanlah sebuah kewajiban, tapi hak kita semua untuk bisa sehat.
“Sebagai mitra aktif Kementerian Kesehatan, MSD Indonesia menggagas kampanye edukasi kesehatan ‘Tenang untuk Menang’,” ujar Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.