Bencana Alam di Bali

TRAGEDI Maut Tebing Setinggi 30 Meter Longsor di Desa Sebudi Karangasem, Satu Buruh Meninggal Dunia!

Kejadian longsor ini membuat seorang buruh harian lepas, I Kadek Ambara (36) meninggal dunia setelah tertimbun longsor.

ISTIMEWA
Musibah tanah longsor terjadi di Wilayah Banjar Badeng Dukuh, Desa Sebudi Kecamatan Selat, karangasem, Jumat (13/12/2024). 

TRIBUN-BALI.COM -  Tragedi maut musibah tanah longsor terjadi lagi, di wilayah Banjar Badeng Dukuh, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, Bali, Jumat (13/12/2024) pagi. 

Kejadian longsor ini membuat seorang buruh harian lepas, I Kadek Ambara (36) meninggal dunia setelah tertimbun longsor.

Kasi Humas Polres Karangasem, Iptu Gede Sukadana mengatakan, kejadian longsor terjadi sekitar 06.30 Wita.

Baca juga: SEKDA Budiasa Buka Perkemahan dan Napak Tilas Lettu Dwinda

Baca juga: JENAZAH Korban Tragedi Maut Monkey Forest! Kim Hyoeun Dikremasi, Malam Ini Dibawa Pulang ke Korsel 

Musibah tanah longsor terjadi di Wilayah Banjar Badeng Dukuh, Desa Sebudi Kecamatan Selat, karangasem, Jumat (13/12/2024).
Musibah tanah longsor terjadi di Wilayah Banjar Badeng Dukuh, Desa Sebudi Kecamatan Selat, karangasem, Jumat (13/12/2024). (ISTIMEWA)

 

Saat itu korban (Kadek Ambara) asal Desa Duda, Kecamatan Selat, sedang memungut material batu di sekitar alur Sungai Badeg Dukuh. Kawasan tersebut selama ini dikenal sebagai lokasi Galian C.

Kadek Ambara saat itu hendak menaikan material ke truk, yang lokasinya berada di bawah tebing yang curam.

Namun tiba-tiba tebing dengan tinggi sekitar 30 meter dan lebar 15 meter longsor, langsung menimbun Kadek Ambara yang ada di bawahnya. Tidak hanya itu, tanah longsor juga menimbun 2 unit truk dan 3 sepeda motor.

"Melihat kejadian itu, warga di sekitar loaksi berusaha mengevekuasi korban," ujar Gede Sukadana, Jumat (13/12/2024).

Kadek Ambara yang sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri, lalu dilarikan ke Puskesmas Selat. Setelah diperiksa dokter, ia dinyatakan meninggal dunia.

"Diagnosa dokter, korban mengalami cedera patah tulang leher," ungkap Sukadana. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh, selain satu korban meninggal dunia, juga ada tiga korban lainnya yang mengalami luka-luka.

Tiga korban tersebut diantaranya, Kadek Agus Julianan, Ali Murtadho dan Siyono. Ketiganya berhasil selamat dalam peristiwa tersebut, hanya mengalami luka ringan.

Sementara itu korban meninggal dunia, Kadek Ambara dikenal sebagai buruh yang setiap hari bekerja menaikan dan menurunkan batu dari truk. Ia merupakan tulang punggung keluarga.

Kadek Ambara meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak, satu anak perempuan paling kecil berusia 1 tahun dan 2 anak laki - laki, yang paling besar sudah duduk di bangku SMA sedangkan anak keduanya masih duduk di bangku sekolah dasar. (mit)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved