Gajah Bali Zoo Hanyut
MOLLY Dikuburkan Jadi Penghormatan Terakhir Bali Zoo, Netizen Sebut Sang Gajah Polos dan Baik Hati
Ternyata beberapa netizen yang berkomentar di media sosial Tribun Bali, mengatakan bahwa Molly adalah gajah yang baik selama ini.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Tragedi yang menimpa seekor gajah bernama Molly, menggemparkan jagat maya di Bali.
Naas, sang gajah yang dirawat di Bali Zoo terkena musibah, dan terseret arus sungai hingga hanyut sejauh 3 Km.
Mirisnya, Molly ditemukan mati di Sungai Ceng-ceng, dengan kondisi tersangkut di antara bebatuan. Tentu saja ini kemudian menjadi berita besar dan kesedihan bagi banyak orang.
Ternyata beberapa netizen yang berkomentar di media sosial Tribun Bali, mengatakan bahwa Molly adalah gajah yang baik selama ini.
Molly dikenal ramah dan baik hati kepada pengunjung yang datang ke Bali Zoo, dan sangat disukai banyak orang. Makanya tak heran, begitu terdengar kabar ia hanyut dan mati membuat patah hati banyak orang.
Baca juga: SELAMAT Jalan Moly, Bangkai Gajah Dievakuasi ke Bali Zoo, Ratusan Warga Ikut Doakan di TKP
Baca juga: DUKA Bali Zoo, Gajah Betina Molly Mati Usai Terseret Arus Sungai, Proses Evakuasi Temui Kendala

Selasa 17 Desember 2024, sekitar pukul 14.30 WITA, tim Bali Zoo dengan dukungan BKSDA Bali, masyarakat Desa Adat Guwang, Kepolisian Sektor Sukawati, dan Koramil Sukawati, memulai proses evakuasi Molly dari Sungai Ceng-ceng, Sukawati.
Proses evakuasi Molly menghadapi tantangan besar, karena medan di lokasi penemuan berupa tebing curam dan terjal di pinggir sungai.
Berat awal Molly, gajah betina berusia 45 tahun, diperkirakan sekitar 3 ton, bertambah menjadi 3,5 ton setelah ditemukan. Itu akibat kondisi tubuh yang dipenuhi cairan dan gas pasca mati terseret arus sungai.
“Kondisi ini semakin mempersulit proses evakuasi, sehingga membutuhkan alat berat dan peralatan khusus untuk memastikan pengangkatan dilakukan secara aman dan efisien,” ujar Public Relations Bali Zoo, Emma Chandra, Rabu 18 Desember 2024.
Ia menambahkan, proses evakuasi Molly dilakukan dengan bantuan eskavator berat PC75 untuk mengangkat tubuhnya dari dasar sungai ke atas tebing dan truk crane pengangkut untuk membawanya ke Bali Zoo.
Dua rantai besi sepanjang 30 meter, digunakan untuk mengamankan tubuh Molly, sementara enam terpal dipasang untuk melindungi tubuhnya dari goresan.
Akses menuju lokasi dibuat dengan membersihkan lahan seluas 600 meter, termasuk merobohkan tembok setinggi 8 meter, yang telah disetujui Bendesa Adat Guwang.
“Koordinasi yang intensif antara tim Bali Zoo, BKSDA Bali, Desa Adat Guwang, serta layanan darurat seperti Polsek Sukawati dan Koramil Sukawati menjadi kunci keberhasilan proses evakuasi ini,” ungkap Emma.
Kronologi Lengkap Kematian Gajah Moly Bali Zoo, Terseret Air Bah Hingga Evakuasi dengan Alat Berat |
![]() |
---|
Saksi Mata: Gajah Molly Awalnya Dikira Sapi, Namun Terlihat Belalai Naik saat Terseret Arus |
![]() |
---|
Kesaksian Saksi Mata Penemuan Gajah Molly yang Mati Terseret Arus di Sungai Guwang Gianyar Bali |
![]() |
---|
Bali Zoo Berduka, Gajah Betina Molly Mati Terseret Arus Sungai di Gianyar |
![]() |
---|
DUKA Bali Zoo, Gajah Betina Molly Mati Usai Terseret Arus Sungai, Proses Evakuasi Temui Kendala |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.