Gajah Bali Zoo Hanyut

MOLLY Dikuburkan Jadi Penghormatan Terakhir Bali Zoo, Netizen Sebut Sang Gajah Polos dan Baik Hati

Ternyata beberapa netizen yang berkomentar di media sosial Tribun Bali, mengatakan bahwa Molly adalah gajah yang baik selama ini. 

ISTIMEWA
KUBUR - Proses penguburan bangkai Molly dilakukan di area Bali Zoo, dimulai pukul 20.30 WITA dilanjutkan dengan doa bersama untuk Molly dari keluarga besar Bali Zoo. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Tragedi yang menimpa seekor gajah bernama Molly, menggemparkan jagat maya di Bali. 

Naas, sang gajah yang dirawat di Bali Zoo terkena musibah, dan terseret arus sungai hingga hanyut sejauh 3 Km.

Mirisnya, Molly ditemukan mati di Sungai Ceng-ceng, dengan kondisi tersangkut di antara bebatuan. Tentu saja ini kemudian menjadi berita besar dan kesedihan bagi banyak orang. 

Ternyata beberapa netizen yang berkomentar di media sosial Tribun Bali, mengatakan bahwa Molly adalah gajah yang baik selama ini. 

Molly dikenal ramah dan baik hati kepada pengunjung yang datang ke Bali Zoo, dan sangat disukai banyak orang. Makanya tak heran, begitu terdengar kabar ia hanyut dan mati membuat patah hati banyak orang. 

 

Baca juga: SELAMAT Jalan Moly, Bangkai Gajah Dievakuasi ke Bali Zoo, Ratusan Warga Ikut Doakan di TKP

Baca juga: DUKA Bali Zoo, Gajah Betina Molly Mati Usai Terseret Arus Sungai, Proses Evakuasi Temui Kendala  

Molly semasa hidup dan saat ditemukan sudah mati terseret arus sungai.
Molly semasa hidup dan saat ditemukan sudah mati terseret arus sungai. (ISTIMEWA)

 

Selasa 17 Desember 2024, sekitar pukul 14.30 WITA, tim Bali Zoo dengan dukungan BKSDA Bali, masyarakat Desa Adat Guwang, Kepolisian Sektor Sukawati, dan Koramil Sukawati, memulai proses evakuasi Molly dari Sungai Ceng-ceng, Sukawati.

Proses evakuasi Molly menghadapi tantangan besar, karena medan di lokasi penemuan berupa tebing curam dan terjal di pinggir sungai. 

Berat awal Molly, gajah betina berusia 45 tahun, diperkirakan sekitar 3 ton, bertambah menjadi 3,5 ton setelah ditemukan. Itu akibat kondisi tubuh yang dipenuhi cairan dan gas pasca mati terseret arus sungai. 

“Kondisi ini semakin mempersulit proses evakuasi, sehingga membutuhkan alat berat dan peralatan khusus untuk memastikan pengangkatan dilakukan secara aman dan efisien,” ujar Public Relations Bali Zoo, Emma Chandra, Rabu 18 Desember 2024.

Ia menambahkan, proses evakuasi Molly dilakukan dengan bantuan eskavator berat PC75 untuk mengangkat tubuhnya dari dasar sungai ke atas tebing dan truk crane pengangkut untuk membawanya ke Bali Zoo

Dua rantai besi sepanjang 30 meter, digunakan untuk mengamankan tubuh Molly, sementara enam terpal dipasang untuk melindungi tubuhnya dari goresan. 

Akses menuju lokasi dibuat dengan membersihkan lahan seluas 600 meter, termasuk merobohkan tembok setinggi 8 meter, yang telah disetujui Bendesa Adat Guwang.

“Koordinasi yang intensif antara tim Bali Zoo, BKSDA Bali, Desa Adat Guwang, serta layanan darurat seperti Polsek Sukawati dan Koramil Sukawati menjadi kunci keberhasilan proses evakuasi ini,” ungkap Emma. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved