123 Titik SPKLU Siap Digunakan, PLN Sebut Tersebar di Kabupaten/Kota se-Bali

TRIBUN-BALI.COM –  PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali bersama Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, dan Dinas Perhubungan Provinsi Bali baru-baru ini meninjau kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sejumlah lokasi di Denpasar dan Badung. 

Titik pertama yang disambangi adalah SPKLU di Jalan Hayam Wuruk No.142, Panjer, Denpasar. “Sarana dan prasarana kendaraan ramah lingkungan berbasis listrik di Bali ini sudah disiapkan oleh PLN dengan baik. 

Bahkan hari ini kita diundang untuk memastikan kembali kesiapan SPKLU di Bali selama libur Nataru kali ini,” ujar Kadispar Bali Tjokorda Bagus Pemayun, Senin (23/12).

Dengan kesiapan fasilitas SPKLU ini, Kadispar Bali menilai dapat memperkuat posisi Bali sebagai tempat wisata berkualitas. 

Baca juga: PESTA ASUSILA! Puluhan Turis Asing Terciduk Narkoba, Petugas BNNP Geledah Vila dan THM di Canggu

Baca juga: Lilik Bikin 15 Ribu Terompet, Penuhi Permintaan Pasar Sambut Tahun Baru 2025 

Dan masyarakat pengguna kendaraan listrik tidak was-was saat mengendarainya karena banyak fasilitas SPKLU di Bali. 

“Kita dorong semua pihak baik untuk public transport maupun stakeholder pariwisata dalam penggunaan kendaraan ramah lingkungan karena ini penting untuk menjaga Bali sebagai destinasi berkualitas,” katanya. 

Sementara General Manager PT. PLN UID Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan, saat ini SPKLU di Bali ada kurang lebih di 63 titik dengan 123 nozzle charging. 

Soal kesiapsiagaan SPKLU di Bali, telah memiliki aplikasi untuk memantau titik SPKLU yang mengalami antrean dan unavailable atau offline. 

“Kita pun memiliki aplikasi untuk memantau di titik mana terjadi antrean, di titik mana SPKLU itu unavailable atau sedang offline,” kata Eric.

Eric menambahkan, terdapat 123 titik SPKLU di Bali tersebar di 8 kabupaten dan 1 kota dari mulai Barat, Tengah, Timur, Utara dan Selatan. Terdapat tiga titik SPKLU yang banyak digunakan masyarakat yakni di Hayam Wuruk, Sanur dan Nusa Dua.

“Tiga SPKLU yang banyak digunakan adalah Hayam Wuruk terdapat 6 nozzle charging, Nusa Dua 13 nozzle charging dan Sanur ada 3 nozzle charging. Rata-rata masyarakat mengecharge kendaraan listriknya di tiga titik SPKLU ini. Dimana kebanyakan adalah kendaraan mobil karena kalau sepeda motor listrik bisa charge di rumah dengan daya yang rendah,” imbuh Eric.

Kadisnaker & ESDM Bali Ida Bagus Setiawan menyampaikan, Disnaker & ESDM Bali sudah ditugaskan oleh Gubernur untuk mempercepat ekosistem EV atau Electric Vehicle dengan mengeluarkan SE Gubernur No.17 Tahun 2024 tentang penempatan atau penyediaan infrastruktur SPKLU. (zae)

Pengguna EV Naik
Sementara itu Kepala Bidang Keterpaduan Moda Dishub Bali, I Kadek Mudarta, mengatakan secara rata-rata tiap tahun terjadi peningkatan dua kali lipat pengguna kendaraan listrik di Bali.

“Data terakhir yang kita dapat dari Regident Bapenda Bali itu per 30 September 2024 ada 8.019 kendaraan listrik yang teregistrasi di Bali. Motor ada 6.870 unit, kendaraan roda tiga ada 57 unit, mobil listrik ada 1.092 unit. Peningkatannya cukup signifikan kalau melihat persentasenya,” imbuh Mudarta..

Disinggung mengenai apakah ada potensi peningkatan kendaraan listrik yang masuk ke Bali selama periode libur Nataru 2024/2025 ini?  Mudarta pun tak menampiknya dan menyampaikan potensi tersebut ada tetapi belum bisa dihitung.

“Saya belum punya datanya sehingga kita tidak bisa jawab terkait itu tetapi yang pasti kalau melihat jumlah populasi kendaraan listrik di Indonesia maupun Bali, kalau secara logis rasanya akan ada peningkatan juga (kedatangan kendaraan listrik pribadi ke Bali),” ucapnya. (zae)