LRT di Bali

DEAL! Aset Tanah Hary Tanoesoedibjo untuk LRT di Bali, Samsi Sebut Ada Jalur Kereta Sampai Tabanan

Aset Hary Tanoe dibeli oleh PT Bumi Indah Prima (BIP), merupakan investor utama dalam pembangunan Bali Subway atau Bali Light Rail Transit (LRT). 

Tribun Bali/Dwi S
Ilustrasi LRT di Bali - Aset tanah PT MNC Land Tbk (KPIG), milik pengusaha kelas kakap Indonesia, Hary Tanoesoedibjo, berlokasi di Tanah Lot, Tabanan, Bali. Dibeli oleh PT Bumi Indah Prima (BIP), merupakan investor utama dalam pembangunan Bali Subway atau Bali Light Rail Transit (LRT).  

“Ada (jalur kereta sampai Tabanan). Perpanjangan dari rute Cemagi, Canggu dan bisa saja tidak berhenti di sana. Kalau mesin sudah di bawah (tanah) kan enak tinggal kerja. Kemungkinan tidak stuck di Tabanan (jalur kereta) ada peluang jalurnya lebih nanti kita lihat agar lebih mudah pergerakannya,” paparnya. 

Ilustrasi LRT di Bali
Ilustrasi LRT di Bali (Tribun Bali/Dwi S)

Sementara itu tanggapan Pemprov Bali, dengan adanya perluasan jalur kereta sampai ke Tanah Lot, Samsi menanggapi dengan baik.

Sebab jika terjadi perluasan jalur kereta sekaligus, dapat mengembangkan area berbasis transit. Sehingga masyarakat tidak perlu pergi kemana-mana lagi cukup terpusat di kawasan TOD tersebut lalu menyebar. 

Dengan adanya perluasan jalur kereta ini, Samsi juga membeberkan tidak akan menghabiskan lahan di sepanjang jalan serta layanan, air bersih, listrik dan internet juga jauh lebih mudah.

Sebab kawasan tersebut telah terkompaksi dan dilayani orang dalam jumlah besar, pelayanan dalam jumlah besar tentunya membuat lebih efisien. 

Sebelumnya, PT Bumi Indah Prima (PT BIP) dan PT MNC Land Tbk (KPIG) telah mencapai kesepakatan untuk melakukan transaksi jual beli aset tanah MNC Bali Resort yang berlokasi di Tanah Lot, Tabanan, Bali.

Nilai transaksi jual beli aset tersebut mencapai Rp 5,5 triliun dan ditargetkan rampung pada 5 Januari 2025 mendatang.

PT Bumi Indah Prima (BIP) merupakan investor utama dalam pembangunan Bali Subway atau Bali Light Rail Transit (LRT). 

PT BIP bekerja sama dengan PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), untuk membangun proyek ini dengan nilai investasi 20 miliar dolar AS.

Megaproyek tersebut mencakup transportasi berbasis kereta berupa mass rapid transit (MRT) yang dibangun untuk mengatasi kemacetan di Bali. Sementara PT MNC Land Tbk (KPIG) merupakan Emiten Hary Tanoesoedibjo

Aset tanah milik PT MNC Land Tbk (KPIG) itu rencananya akan digunakan untuk kawasan berorientasi transit atau atau transit oriented development (TOD) dalam proyek Bali Urban Rail dan Associated Development (Bali Subway).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved