Berita Jembrana
Yayasan Boga Bahagia Jembrana Lolos Verifikasi, Waktu Tempuh Dapur ke Sekolah Maksimal 15 Menit
Kabupaten Jembrana menjadi satu-satunya di Bali yang ditunjuk menjadi lokasi pelaksanaan program makan bergizi gratis secara serentak
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Kabupaten Jembrana menjadi satu-satunya di Bali yang ditunjuk menjadi lokasi pelaksanaan program makan bergizi gratis secara serentak di Indonesia, Senin 6 Januari 2024.
Adalah dilaksanakan oleh Yayasan Boga Bahagia Jembrana yang sebelumnya mengikuti pengajuan, seleksi, verifikasi hingga lolos verifikasi.
Untuk program ini, mitra dari Badan Gizi Nasional (BGN) ini menyiagakan 47 orang pekerja serta 3 orang Ahli Gizi yang ditentukan oleh pusat.
Mereka bakal melayani penerima manfaat dari 15 sekolah negeri di Gumi Makepung ini.
Penanggung Jawab Yayasan Boga Bahagia Jembrana, I Ketut Sutarka menuturkan, sebelum menjadi mitra dari Badan Gizi Nasional (BGN) untuk program makan bergizi gratis ini, pihaknya mengikuti sejumlah tahapan yang tak mudah. Mulai dari pengajuan, seleksi, hingga verifikasi dan lolos verifikasi dari BGN.
"Astungkara, kami dipilih untuk melaksanakan program dari Pak Presiden ini di Jembrana," kata Sutarka saat dikonfirmasi, Senin 6 Januari 2024.
Dia menuturkan, setelah semua hal selesai, ia kemudian membangun dapur sehat sesuai standar yang diberikan oleh pemerintah pusat. Dapur sehat pertama dibangun di wilayah Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara. Anggarannya tak main-main, satu dapur menyediakan anggaran senilai Rp4 Miliar. Sebab, pembangunannya dilakukan secara mandiri dan menyesuaikan dengan standar yang diberikan.
"Satu dapur Rp 4 Miliar. Itu meliputi tanah hingga bangunan dapur serta piranti pendukung lainnya untuk pengerjaan makanan hingga siap disantap," ungkapnya.
Bagaimana dengan SDM dan bahan makanan untuk program ini, putra daerah dari Desa Dangintukadaya, Kecamatan Jembrana ini menyebutkan secara total jumlah pekerja yang beroperasi di dapur sehat sebanyak 47 orang.
Jumlah tersebut didampingi oleh 3 orang Ahli Gizi yang memang sudah disiapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Ahli gizi tersebut bertugas untuk memantau dan menakar pemberian kalori kepada penerima manfaat dengan nilai Rp10 ribu per porsi sesuai arahan pemerintah pusat.
Puluhan orang Jembrana tersebut bekerja secara shift yang mulai bekerja sejak pukul 23.00 WITA dan pukul 02.00 WITA mulai memasak. Kemudian mereka juga melakukan distribusi ke 15 sekolah yang masuk dalam list penerima manfaat program makan bergizi gratis ini. Sementara itu, armada untuk distribusi mulai dari mengantar hingga mengambil juga telah disediakan.
Kemudian bahan makanan secara keseluruhan diambil dari lokal Bali. Mulai dari daging ayam, telur, ikan, sayur serta buah yang jadi kudapan. Namun untuk tempat makan berbahan stainless sudah disiapkan sesuai standar BGN.
"Sebanyak 47 orang ini dari lokalan Jembrana semua. Mereka bekerja secara shift. Kita sangat ingin memperdayakan SDM kita sendiri termasuk bahan baku dari masyarakat kita juga untuk meningkatkan perekonomian di Jembrana," jelasnya.
"Misalnya untuk telur kita ambil dari peternak kita, sehingga mereka bakal semangat untuk beternak. Astungkara nantinya semua bisa kita serap," imbuhnya.
Eks Mantri Bank Diduga Korupsi 1,5 M di Bali, Gelapkan Saldo Mengendap Nasabah hingga Kredit Fiktif |
![]() |
---|
Dua PNS Jembrana Bali Dipecat Tahun Ini, Tersandung Kasus, Semaradani: Bekerja Sesuai Tupoksi |
![]() |
---|
Hanya Puluhan Orang Kunjungi Perpustakaan Daerah Jembrana Setiap Hari, Minim Koleksi Buku |
![]() |
---|
2 ASN Jembrana Dipecat, Satu Orang Tak Pernah Masuk, Satu Orang Tersandung Kasus Hukum |
![]() |
---|
Jembrana Bali Bentuk Tim Khusus Penanggulangan Rabies, Vaksinasi Massal Diharapkan Tekan Kasus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.