Berita Bali

CITRA PARIWISATA Bali Tercoreng di Awal 2025, Gadis Cina Ngaku Dipaksa Tukang Ojek Berhubungan

Citra Pariwisata Bali Tercoreng di Awal 2025, Gadis Cina Ngaku Dipaksa Tukang Ojek Berhubungan

ist
Ilustrasi- Foto tak terkait berita. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Citra pariwisata Bali tercoreng di awal 2025, menyusul pengakuan miris WNA asal Cina.

Niatnya menikmati pergantian tahun di Bali justru berubah menjadi mimpi buruk.

Diketahui WNA Cina yang mengaku dipaksa berhubungan oleh tukang ojek itu berinisial YA (33).

Baca juga: 2 Ruang Bermain Anak di Denpasar Penuhi SNI, Taman Janggan dan Taman Puputan Badung

Tak hanya dipaksa berhubungan, tukang ojek bejat itu juga melakukan kekerasan fisik terhadap korban.

Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjatan S.I.K., M.H., saat ini pelaku yang diduga ojek online tersebut tengah diburu oleh tim Unit Jatanras Ditreskrimum Polda Bali.

"Berdasarkan laporan dan keterangan korban tim dari Unit Jatanras melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga merupakan pengemudi ojek online, saat ini masih dalam pengejaran," ungkap Kombes Pol Jansen, pada Selasa 7 Januari 2025. 

Baca juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 10 Halaman 67 68, Kurikulum Merdeka: Vektor

Korban pemerkosaan YA saat itu menginap Villa Casa de Kayla yang beralamat di Tumbak Bayuh, Mengwi Badung.

Peristiwa berawal pada 31 Desember 2024, korban bersama 6 orang temannya merayakan pesta malam pergantian tahun di acara KAYA (Magic New Year’s Eve) di Utilis Warung, Nyangnyang Beach, Uluwatu, Bali.

Pada 1 Januari 2025 sekitar pukul 01.20 WITA, korban bersama 6 orang temannya meninggalkan acara tersebut di mana 4 orang temannya kembali ke Villanya di Salt Villa Ungasan.

Sedangkan korban dan 2 orang temannya masih menunggu tukang ojek karena korban menginap di Villa yang berbeda dengan ke 6 temannya yaitu di Mengwi.

Sehingga korban berjalan kaki mendahului sambil mencoba mencari kendaraan transport untuk kembali ke tempat menginap di Villa Casa de Kayla Tumbak Bayuh, Mengwi, Badung.

Kemudian korban melihat ada sepeda motor dengan pengemudi yang menggunakan jaket dan helm berwarna hijau menyerupai ojek online.

Namun korban lupa apakah ada tulisan atau tidak di jaket tersebut, dimana saat itu tukang ojek tersebut menurunkan 2 penumpang yang juga warga negara asing.

Kemudian tukang ojek tersebut putar balik menghampiri korban dan melambaikan tangannya serta menunjuk dirinya seolah menawarkan Kokban untuk naik ke sepeda motornya.

Karena korban melihat tukang ojek sepeda tersebut ramah dengan 2 orang penumpang WNA sebelumnya akhirnya mau naik ke sepeda motor tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved