Berita Gianyar
Nasabah LPD Bedulu Mesadu, Dewan Gianyar Janji Panggil Ketua LPD
Dari penyampaian para nasabah, mereka berharap DPRD Gianyar memberikan pendampingan advokasi dan solusi kepada para nasabah.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Para nasabah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, menyampaikan keluh kesah ke DPRD Gianyar, Senin 20 Januari 2025 pagi.
Kedatangan ini terkait dengan kesulitan mereka menarik tabungan hampir sudah 4 tahun atau sejak 2021.
Dana nasabah yang mengendap di LPD Bedulu mencapai miliaran rupiah.
Dalam penyampaian aspirasi ini, para nasabah diterima langsung oleh Ketua DPRD Gianyar, I Ketut Sudarsana, Ketua Komisi III DPRD Gianyar, I Wayan Ekayana dan Sekretaris DPRD Gianyar, I Wayan Kujus Pawitra.
Baca juga: Nyoman Berata Buat Pinjaman Fiktif, Eks Ketua LPD Desa Ngis Buleleng Tersangka Korupsi Rp 10 Miliar!
Dari penyampaian para nasabah, mereka berharap DPRD Gianyar memberikan pendampingan advokasi dan solusi kepada para nasabah.
Sebab upaya mereka dalam menagih tabungan sudah dilakukan sejak tahun 2021.
Namun hingga awal tahun 2025 ini, mereka tidak mendapatkan kejelasan terkait uang mereka.
Seorang nasabah, Ida Ayu Astiti menceritakan bahwa kondisi ini tak pernah terbayangkan oleh dirinya akan terjadi.
Sebab, perempuan yang lebih banyak menghabiskan waktunya di Jakarta itu, awalnya sangat tertarik dengan program-program yang disajikan LPD Bedulu. Salah satunya adalah program asuransi kematian.
"Saya lebih banyak menghabiskan waktu di Jakarta. Saat saya di Bali, saya tidak tahu apa itu LPD, tapi melihat bagusnya program yang ditawarkan LPD Bedulu, membuat saya tertarik menabung di sana. Salah satu program yang saya tertarik adalah asuransi kematian, dengan biaya Rp 300 ribu sekali, dapat asuransi kematian Rp 7 juta. Namun saat saya akan menarik dana asuransi ini, jangankan dapat uangnya, pegawainya pun tidak ada kelihatan," ujarnya.
Selain itu, Dayu Astiti juga masih memiliki deposito jutaan rupiah di LPD tersebut.
Baik tabungan dari yayasan anak berkebutuhan khusus yang diurusnya hingga tabungan pensiunan suaminya.
"Saya selama ini menjadi pengurus yayasan anak-anak berkebutuhan khusus. Di sana ada berbagai kegiatan. Orang tua anak-anak ini juga ikut berkegiatan di yayasan, seperti majejaitan dan membuat kerajinan yang hasilnya dijual. Dan uang penjualannya itu kita tabung setiap Minggu. Tapi sekarang, uang tersebut tidak bisa ditarik," ujarnya.
Ketua Komisi III DPRD Gianyar, I Wayan Ekayana mengatakan bahwa dirinya telah mendapatkan informasi terkait persoalan ini.
Pihaknya pun menjanjikan akan mendatangkan pengurus LPD Desa Bedulu untuk duduk bersama nasabah, sehingga solusi bisa dicari bersama-sama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.