Berita Buleleng
Homestay di Desa Wisata Sudaji Buleleng Raih Penghargaan di Tingkat ASEAN
Homestay dengan kearifan lokal khas Bali yang ditawarkan oleh Desa Wisata Sudaji, berhasil memberi kesan mendalam bagi para wisatawan.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Homestay di Desa Wisata Sudaji Buleleng Raih Penghargaan di Tingkat ASEAN
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Homestay dengan kearifan lokal khas Bali yang ditawarkan oleh Desa Wisata Sudaji, berhasil memberi kesan mendalam bagi para wisatawan.
Hal ini juga mengantarkan desa yang berlokasi di Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng itu meraih penghargaan internasional.
Perbekel Desa Sudaji, I Made Ngurah Fajar Kurniawan saat dikonfirmasi Minggu (26/1/2025) mengungkapkan, belum lama ini Desa Wisata Sudaji meraih penghargaan pada ajang ASEAN Tourism Award (ATA) 2025. Kategorinya yakni ASEAN Homestay Award.
Baca juga: Banjir Bandang Landa Nusa Penida, Destinasi Wisata Crystal Bay Bali Ditutup Sementara
"Penghargaan ini diterima di Persada Johor Internasional Convention Center, Johor, Malaysia pada 20 Januari 2025," ungkapnya.
Kata Ngurah Fajar, konsep homestay yang ada di Desa Sudaji mengacu pada Tri Hita Karana dan suasana kearifan lokal. Sehingga tidak mengubah keaslian maupun keasrian dari desa itu sendiri.
"Konsep ini sebenarnya sudah diterapkan dan diwariskan secara turun-temurun. Saya sebagai kepala desa, hanya melakukan pembinaan dan turut mendukung penataan. Kami tetap menjaga daripada kealamian kearifan lokal itu sendiri," ucapnya.
Baca juga: Okupansi dan Kunjungan Wisatawan ke The Nusa Dua Sepanjang Tahun 2024 Capai Rekor Tertinggi
Wisatawan yang menginap di Desa Sudaji juga dapat merasakan langsung kehidupan masyarakat setempat.
Seperti bertani, mengikuti upacara adat, dan mencicipi kuliner tradisional Bali.
Menurut Ngurah Fajar, hal ini memberikan pengalaman menginap yang autentik dan sarat budaya pada wisatawan.
"Homestay itu sebuah kamar yang dihuni satu pekarangan dengan si pemiliknya. Tamu-tamu yang menginap dijamu dengan suasana desa yang masih asri, serta makanan lokal khas masyarakat Desa Sudaji," ujarnya.
Kata Ngurah Fajar, konsep ini banyak disukai tamu-tamu Eropa maupun Asia. Pihaknya mengakui rata-rata kunjungan wisatawan tergolong lumayan. Apalagi pada akhir tahun hingga awal tahun, diakui kunjungan wisatawan tergolong sangat padat.
"Beberapa homestay kita cek sudah penuh. Jumlah kunjungan ini mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan antara tahun 2023 dan 2024."
"Hal ini salah satunya dipengaruhi berbagai prestasi yang didapat oleh Desa Wisata Sudaji. Sehingga kebanyakan tamu merekomendasikan Sudaji untuk menginap," katanya.
Selain menawarkan homestay dengan konsep kearifan lokal, Desa Wisata Sudaji juga menawarkan beberapa spot wisata menarik. Seperti jalur trekking ke puncak Cemara Geseng, jalur trekking di sempadan sungai, hingga alur trekking untuk melihat sunset.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.