Berita Badung

Pantai Batu Belig Kerobokan Rampung Ditata, Masyarakat Kini Bisa Nikmati Panorama Baru

Lebih lanjut, Bupati Giri Prasta menekankan bahwa proyek ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pelaku pariwisata.

ISTIMEWA
Situasi Pantai Batu Belig, Kerobokan, Kuta Utara Badung setelah dilakukan penataan beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Masyarakat di Kabupaten Badung, kini bisa menikmati panorama yang indah di seputaran Pantai Batu Belig, Kerobokan Badung. Hal itu setelah penataan pantai selesai dilakukan di akhi 2024 kemarin.

Saat ini pesisir di Pantai Batu Belig, terdapat jalan dan parkir yang luas. Selain itu juga terdapat kios-kios yang baru selesai di Bangun.

Tidak hanya itu, yang paling menarik terdapat patung yang megah sebagai icon Pantai Batu Belig. Penataan pantai itu pun sudah dilakukan upacara pemelaspasan oleh pemerintah setempat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Badung, Ida Bagus Surya Suamba mengakui jika penataan sudah selesai dilakukan. Penataan itu pun upaya mempercantik kawasan pantai.

"Jadi ini pelebaran sepadan, yang dilakukan sampai Pantai Berawa," ujarnya.

Baca juga: 37 Ribu Orang Masuk Bali Saat Libur Panjang, 31 Kapal Beroperasi di Pelabuhan Gilimanuk

Baca juga: Upacara Ngadegang di Banjar Adat Sampalan Nusa Penida, Ingatkan Umat untuk Harominisasi dengan Alam 

Situasi Pantai Batu Belig, Kerobokan, Kuta Utara Badung setelah dilakukan penataan beberapa waktu lalu.
Situasi Pantai Batu Belig, Kerobokan, Kuta Utara Badung setelah dilakukan penataan beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA)

Seperti diketahui penataan Pantai Batu Belig dibiayai melalui anggaran perubahan tahun 2024 sebesar Rp 48 miliar. Bahkan sesuai rencana akan dibangun trem seperti desain awal penataan Pantai Kuta.

Sementara itu, Bupati Giri Prasta memgakui jika penataan pantai yang mencakup pembangunan fasilitas umum, seperti kios-kios yang telah disediakan untuk masyarakat, serta sarana dan prasarana lainnya yang mendukung aktivitas ekonomi warga.

"Ini sudah kita lakukan bagaimana kita memberikan kail kepada masyarakat dan mana yang kita berikan ikan langsung kepada masyarakat. Salah satu contoh ketika kita berikan ikan langsung kepada masyarakat itu adalah bedah rumah, pembangunan Pura, Balai Banjar, wantilan, gereja dan masjid," ujar Giri Prasta.

Bupati Giri Prasta juga menjelaskan, bahwa pemerintah telah menganggarkan pelebaran sempadan pantai hingga 120 meter dari garis pantai dengan menggunakan metode pengisian pasir dari dasar laut.

Rencana itu, lanjut dia, akan diterapkan dengan melibatkan kapal tanker yang akan menarik dan menyedot pasir untuk kemudian disebarkan di daratan. 

"Selain itu, Geotextile akan digunakan untuk menahan pasir agar tidak kembali ke laut," ucapnya.

Sementara itu, penataan itu perlu dilakukan  dengan teknologi dari Batu Belig sampai Berawa dan seterusnya. Apalagi, pemerintah pusat dari tahun 2024 sudah merencanakan pelebaran sepadan pantai tersebut.

"Astungkara di tahun 2025 Februari sudah dipastikan bisa berjalan dari Kuta, Seminyak, dan Legian sepanjang 5 kilometer pelebaran sempadan pantai," jelasnya.

Lebih lanjut, Bupati Giri Prasta menekankan bahwa proyek ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pelaku pariwisata.

Apalagi, Pemerintah Kabupaten Badung juga telah membentuk Polisi Pamong Praja Pariwisata yang akan berkoordinasi dengan pihak imigrasi guna memastikan keberlanjutan pariwisata yang berbasis adat, tradisi, dan budaya Bali. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved