Kebakaran di Jembrana
Diduga Korsleting, Mobil Travel Terbakar di Jembrana Bali, Kerugian Capai Rp 400 Juta
Selain kendaraan, tempat usaha potong rambut milik warga di lokasi kejadian juga ikut terbakar.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Satu unit mobil travel warna putih yang sedang melintas di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana mengalami kebakaran, Minggu 26 Januari 2025 malam.
Diduga, kebakaran tersebut korsleting pada mesin mobil.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material ditaksir mencapai Rp 400 juta.
Sebab, selain kendaraan, api juga merembet ke salah satu bangunan tempat potong rambut di lokasi kejadian.
Baca juga: Update Kebakaran Mobil di Denpasar, Polisi Sebut Mobil Baru Diambil Dari Bengkel
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut bermula dari mobil travel dengan nomor polisi AA 7540 OA yang dikemudikan sopir Henry Ade Christiawan (45) berangkat dari Denpasar menuju Gilimanuk sekitar pukul 16.00 WITA.
Saat itu, travel ini bermuatan sebanyak 9 orang penumpang.
Selama perjalanan, mobil tersebut tak ada kendala dan berjalan seperti biasanya.
Tak disangka sekitar pukul 22.47 WITA atau setibanya di TKP wilayah Banjar/Desa Banyubiru, Kecamatan Negara tiba-tiba saja mobil bergetar dan mengeluarkan percikan api yang diperkirakan berasal dari radiator.
Merasakan hal tersebut, sopir lantas bergegas untuk berhenti dan melakukan evakuasi penumpang keluar mobil.
Ia lantas berusaha memadamkan api yang muncul dengan APAR yang ada di kendaraan tersebut. Sayangnya, usaha sopir tak berhasil. Api justru kian membesar.
Selain kendaraan, tempat usaha potong rambut milik warga di lokasi kejadian juga ikut terbakar.
Atap bagian depan bangunan tersebut kebakaran.
Beberapa waktu kemudian, tim Damkar Jembrana dengan tiga unit armada tiba di lokasi untuk melakukan penanganan kebakaran.
Hingga akhirnya sekitar pukul 23.16 WITA, api berhasil dipadamkan.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material ditaksir mencapai sekitar Rp 400 juta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.