Berita Bali

TRUK Antre 3 Hari, Akses Jalan Rusak & Becek di TPA Suwung, Pengangkutan Sampah di Denpasar Lambat

Para sopir truk bergantian menginap di jalan menunggu antrean. Mereka khawatir akumulator meninggalkan kendaraan tanpa penjagaan.

TRIBUN BALI/ NI LUH PUTU WAHYUNI SRI UTAMI
ANTRE – Sejumlah truk pengangkut sampah berderet antre masuk ke kawasan TPA Suwung, Denpasar pada Rabu (29/1). 

Menurut Adi Wiguna, ini menjadi salah satu kendala yang selama ini harus diselesaikan. “Semasih kita mengandalkan TPA sudah pasti ini akan sering terjadi. Pemerintah juga sudah melakukan proses pencarian rekanan untuk kembali menghidupkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST),” imbuh Adi Wiguna.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar ikut mengurangi sampah yang dibuang ke TPA dengan memilah sampah dan mengelola sampah organiknya sendiri untuk dijadikan kompos. Juga mengimbau agar masyarakat mengurangi belanja menggunakan kantong plastik. “Bawalah tas daur ulang atau tas yang bisa digunakan berkali-kali agar tidak menggunakan kantong kresek,” katanya. (sar/sup)

Pembagian Jadwal Pembuangan

Pemandangan antrean puluhan truk sampah kembali ditemukan di TPA Suwung pada, Rabu (29/1). Ketika dikonfirmasi Kepala UPTD Pengelolaan Sampah Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Ni Made Armadi mengakui antrean tersebut disebabkan karena lahan di kawasan TPA Suwung sempit.

“Karena lahan sempit dan jalan pembuangan becek. Itu antrean karena memang masuknya bergiliran. Jam masuknya tidak bersamaan,” jelas Armadi. 

Ia pun turut membagikan jadwal pembuangan sampah di TPA Suwung yaitu pada pukul 05.00-08.00 Wita diperuntukan untuk truk sampah yang dilayani Pemda Badung dan Pemkot Denpasar.  “Jam 08.00-14.00 Wita untuk layanan truk sampah swakelola, jam 14.00 Wita sampai jam 21.00 Wita untuk layanan pemerintah,” kata dia. 

Sementara itu, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar terpilih, IGN Jaya Negara-I Kadek Agus Arya Wibawa akan dilantik pada 6 Februari 2025 mendatang. Sebelum pelantikan, Jaya-Wibawa pun melakukan prosesi majaya-jaya di Pura Jagatnatha Denpasar pada Selasa (28/1). 

Jaya Negara saat diwawancarai usai majaya-jaya mengatakan, fokus 5 tahun ke depan yakni penanganan sampah dan kemacetan. Terkait masalah sampah, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan provinsi Bali. 

Dan menurutnya, satu-satunya cara mengatasi sampah adalah dengan menggunakan incinerator. Karena menurutnya, Refuse Derived Fuel (RDF) dari sampah tidak memberikan solusi. “Karena masih ada sisa residu, dan kalau RDF dibawa keluar, biayanya cukup tinggi,” katanya.

Sedangkan untuk kemacetan pihaknya melakukan koordinasi dengan pusat dan provinsi dan saling bersinergi. Bahkan Jaya Negara mengaku, akan membawa dua usulan ke pusat terkait mengatasi kemacetan ini. 
Pertama terkait dengan kendaraan besar di Jalan Gatot Subroto dan kedua terkait dengan tol Gilimanuk.

Karena menurutnya, salah satu sumber kemacetan di Denpasar ada di Jalan Gatot Subroto. Terkait dengan Tol Gilimanuk, menurutnya jika dibuat tanpa tembus ke jalan Bypass IB Mantra akan menjadi masalah baru. Karena akan menambah beban baru bagi jalan di Gatot Subroto.

Jaya Negara juga minta, agar truk-truk besar atau barang yang melintasi Denpasar dengan tujuan Lombok agar melalui laut. “Ada dua hal diusulkan ke pusat. Kalau ada Tol Gilimanuk, harus tembus jalan Bypass IB Mantra dan truk-truk penyeberangan yang melintasi Denpasar, Bali khususnya ke Lombok melalui laut sehingga beban jalannya akan berkurang,” paparnya.

Hal itu dikarenakan Denpasar tidak bisa lagi menambah jalan baru. Sehingga satu-satunya yang dilakukan dengan mengurangi jumlah kendaraan yang masuk ke Denpasar. Jaya Negara menegaskan akan bekerja sesuai dengan visi misi setelah dilantik. 

Pihaknya pun mengaku tak ada istilah 100 hari kerja, namun melaksanakan program jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Pihaknya juga akan membangun kolaborasi antara pusat, provinsi, serta kabupaten di Bali termasuk bersama masyarakat Denpasar. “Yang jelas kami tidak berbicara 100 hari kerja, dalam visi misi kami, bagaimana program jangka pendek, menengah dan panjang bisa dilaksanakan dengan baik,” kata dia. (sar/sup) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved