Berita Bali
NUANU Creative City Bantah Sejumlah Hasil Sidak Komisi 1 DPRD Bali, Ini Penjelasan Lengkapnya!
Mengenai isu akses jalan juga menjadi pembahasan, selama ini Nuanu kerap memperbaiki jalan dengan biaya sendiri.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Nuanu Creative City menampik sejumlah hal, yang disebutkan menjadi hasil sidak Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali.
Senior Legal Officer, Gede Wahyu Harianto, menegaskan beberapa poin utama seperti terkait izin pokok, pembangunan di atas sawah dilindungi hingga kontribusi Nuanu terhadap daerah.
Hal ini disampaikan dalam konferensi pers, di Nuanu Creative City, Tabanan, Bali, pada Jumat 29 Agustus 2025 menyikapi pemberitaan hasil sidak DPRD Bali yang digelar pada Kamis 28 Agustus 2025 kemarin.
"Klaim bahwa izin Nuanu “tidak lengkap” merupakan informasi yang keliru dan tidak berdasar," tegas Gede Wahyu. Dia menjelaskan, seluruh izin pokok dan persetujuan pembangunan maupun operasional sudah lengkap.
"Proses administrasi yang tersisa merupakan hal wajar untuk proyek berskala besar dan terus dikoordinasikan bersama pihak berwenang," tuturnya.
Baca juga: CEKREK! Selfie di Nuanu Creative City Spot Foto Instagramable di Pulau Dewata, Simak Beritanya
Baca juga: Perizinan Nuanu di Pantai Nyanyi Tabanan Disebut Belum Lengkap, Ini Hasil Sidak DPRD Bali
Selain itu, Nuanu menegaskan tidak ada pembangunan di atas sawah yang dilindungi. "Seluruh kegiatan dilakukan di lahan dengan sertifikat HGB, berada di zona pariwisata sesuai rencana tata ruang. Tuduhan bahwa Nuanu mengonversi lahan pertanian adalah tidak benar," jelasnya.
Selanjutnya, Nuanu berkontribusi besar secara finansial dan sosial, termasuk membayar pajak hotel dan restoran (PHR), menciptakan lapangan kerja, serta menyelenggarakan program budaya dan pendidikan.
Mengenai isu akses jalan juga menjadi pembahasan, selama ini Nuanu kerap memperbaiki jalan dengan biaya sendiri.
Namun perbaikan permanen tetap dibutuhkan karena pembangunan saluran drainase menjadi kewenangan pemerintah. Nuanu menegaskan tengah berkoordinasi aktif untuk mencari solusi jangka panjang.
Selain itu, Nuanu juga sedang melakukan restorasi dua pura kuno yang ada di dalam kawasan sebagai bentuk komitmen budaya dan sosial. “Kami menyambut baik peran pengawasan DPRD,” ujar dia.
“Kunjungan ini menjadi kesempatan penting untuk menunjukkan kepatuhan Nuanu dan komitmen kami membangun dengan bertanggung jawab di Bali," imbuhnya.
Sementara itu, Brand & Communications Director dan juga Head of the Nuanu Social Fund, Ida Ayu Astari Prada, menyampaikan fokus utama adalah Nuanu Social Fund (NSF), yang sejak berdiri pada tahun 2023 telah berkontribusi sebesar Rp4,128 miliar untuk berbagai inisiatif komunitas.
"Inisiatif-inisiatif ini selaras dengan pilar komitmen Nuanu dalam pendidikan, alam, kesehatan dan kesejahteraan, seni dan budaya, serta kehidupan berkelanjutan," bebernya.
NSF memberikan dampaknya melalui lima program utama yakni Inisiatif Sosial, Acara Sosial, Dukungan Langsung, Dana Asa Kriya Open Call, dan Proyek Fokus.
"Kelima program ini bertujuan untuk memperluas dampak sosial, dan memperbesar manfaat bagi berbagai komunitas," tutur dia.
Usai Disidak Dewan, Satpol PP Bali Tutup Sementara Pabrik Material Milik WNA Rusia |
![]() |
---|
Temuan DPRD Bali, Hutan Milik Negara Diserobot Bule Rusia |
![]() |
---|
WAJIBKAN ASN Pemprov Bali Donasi untuk Korban Banjir, Gubernur Koster Sebut Hal yang Wajar |
![]() |
---|
Pemasok Narkoba di Bali Diburu, Kurirnya Dibekuk Dengan 44 Gram Sabu dan 867 Butir Ekstasi |
![]() |
---|
Bali Diguyur Hujan Deras, BBMKG Wilayah III Denpasar Ungkap 2 Penyebab Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.