Penemuan Mayat di Buleleng
Korban Lain Muncul, Pande Gede Tak Hanya Tipu Tiga Tersangka, Korban Ngaku Tertipu Ratusan Juta
Kasus penganiayaan yang berakhir dengan tewasnya Pande Gede Putra Palguna menguak persoalan lain.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Korban Lain Muncul, Pande Gede Tak Hanya Tipu Tiga Tersangka, Korban Ngaku Tertipu Ratusan Juta
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Kasus penganiayaan yang berakhir dengan tewasnya Pande Gede Putra Palguna menguak persoalan lain.
Ternyata, tidak hanya tiga tersangka yang ditipu Pande, ada korban lain yang akhirnya berani "speak up".
Salah satu korban mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Motifnya pun hampir sama dengan tersangka Leni, yakni penjualan properti.
Namun kali ini berupa villa.
"Kejadiannya sekitar tiga tahun lalu. Saat itu dia (Pande) datang bersama seorang wanita yang diakui sebagai istrinya. Dia datang dengan penampilan seperti bos," ucap korban yang enggan disebut namanya.
Baca juga: Hubungan Pande Gede dengan Tersangka Jadi Pertanyaan, Polres Buleleng Sebut Tak Ada Motif Cemburu
Setelah pembicaraan mengenai pembelian villa, Pande tiba-tiba mundur dengan alasan dia kehilangan dompet.
Hingga akhirnya, Pande meminjam uang kepada korban.
Lagi-lagi kejadiannya mirip yang dialami tiga tersangka, sebab Pande tiba-tiba menghilang.
"Dia pinjam uang sedikit demi sedikit, dengan alasan nanti akan dikembalikan. Namun lama-lama dia menghilang," ucapnya.
Baca juga: Rekaman CCTV Bongkar Peran Tiga Wanita dalam Kematian Pande Gede, Gunakan Mobil Untuk Buang Jasad
Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi tak memungkiri pasca pengungkapan kasus kematian Pande, banyak warga yang mulai 'speak up', bahwa mereka menjadi korban penipuan pria 53 tahun itu.
"Memang ada komentar-komentar yang merasa menjadi korban dari Pande. Ada juga yang langsung saya dengar (menjadi korban penipuan)."
"Hanya saja para korban yang ditipu belum ada yang melapor secara resmi," ucapnya ditemui Jumat (14/2/2025).
Baca juga: SIKSA Pande Gede Putra Sampai Tewas, Kapolres Buleleng Sebut Tidak Ada Rasa Cemburu, Ini Motifnya!
Menurut Kapolres, penganiayaan yang dialami Pande merupakan akumulasi dari sakit hati dan kekesalan para tersangka.
Sebab Pande kerap menipu dan ingkar janji untuk mengembalikan uang.
Kapolres menegaskan, kasus kematian Pande saat ini masih dibuka.
Bahkan pihaknya telah merencanakan untuk meminta keterangan dari istri Pande.

"Itu sudah kami rencanakan dan sedang kami telusuri," ujarnya.
Lebih lanjut, tiga tersangka yakni OSM alias OKI (38), asal Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar; IOP alias Intan (38), asal Kelurahan/Desa Sukarejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro; dan LY alias Leni (57) Kelurahan/Desa Dangin Puri Kaje, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar.
Domisili di Pedungan, Denpasar Selatan telah menjadi tahanan Polres Buleleng.
Namun ketiganya ditahan di tempat yang berbeda. Ada yang di Polsek Seririt, Polsek Kota Singaraja, dan Polsek Sawan.
Ihwal lokasi penahanan yang berbeda, Kapolres menegaskan bukan untuk menghindari kerjasamanya ketiga pelaku untuk memberikan keterangan palsu.
Menurut Kapolres, penahanan di lokasi berbeda lebih karena alasan keamanan.
"Ini demi keamanan. Karena di Polres itu sudah penuh tahanan laki-laki semua."
"Sehingga kami titipkan di tempat yang lebih kondusif, yakni di Polsek. Karena kan kita harus pisahkan tahanan perempuan dan laki-laki," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.