Berita Klungkung

KPU Karangasem Siapkan Kajian Publik Prilaku Pemilih Pilkada 2024, Libatkan 512 Responden

KPU Karangasem Siapkan Kajian Publik Prilaku Pemilih Pilkada 2024, Libatkan 512 Responden

Ist/Tribun Jogja
Ilustrasi Kotak Suara dan Surat Suara - Jangan bingung, inilah arti Quick Count, Real Count dan Exit Poll serta perbedaannya dalam istilah Pemilu di Indonesia. 

TRIBUN-BALI.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karangasem tengah menuntaskan kajian publik mengenai perilaku pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang telah berlangsung pada 27 November 2024 lalu.

Kajian ini telah mencapai tahap finalisasi dan akan segera dipublikasikan dalam waktu dekat.  

Kajian publik ini dilakukan dengan melibatkan 512 responden pemilih yang tersebar di 75 desa dan 3 kelurahan di Kabupaten Karangasem. 

Baca juga: KONI Klungkung Gelar Rapat Kerja 2025, Setiap Cabor Diminta Ajukan Proposal Hibah Rp150 Juta

Kepala Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih (Sosdiklih), Partisipasi Masyarakat (Parmas), dan SDM KPU Karangasem, I Kadek Sukara mengungkapkan, kajian ini merupakan hasil kerja sama antara KPU Karangasem dengan tim peneliti dari Universitas Hindu Negeri (UHN) Sugriwa Denpasar sejak awal tahun 2025.  

Baca juga: Rapat Paripurna Pengambilan Keputusan Terhadap Raperda RTRW Badung 2025-2045

"Berbagai tahapan sudah kita lakukan, dan sekarang masuk finalisasi. Semoga segera bisa dilakukan finalisasi hasil akhir," ujar Sukara, Kamis (13/2/2025).


Kajian ini bertujuan untuk menggambarkan respons pemilih terhadap kualitas penyelenggaraan Pilkada yang dilakukan oleh KPU Karangasem


Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat mengidentifikasi pendapat dan masukan dari masyarakat terkait pelaksanaan Pilkada, mengukur tingkat kepuasan pemilih, meningkatkan kualitas serta performa penyelenggara, serta mendapatkan umpan balik berkala mengenai pencapaian kinerja KPU Karangasem.  


"Hasil keseluruhan nanti akan disampaikan oleh tim peneliti UHN Sugriwa Denpasar dalam forum Focus Group Discussion (FGD) yang akan diadakan KPU Karangasem nantinya,"jelas Sukara yang juga merupakan mantan Humas Perseden Denpasar.  


Menurut Sukara, kajian ini mencakup berbagai aspek, salah satunya efektivitas pelaksanaan debat kandidat yang mendapatkan respons luar biasa dari masyarakat, baik yang menyaksikan langsung melalui televisi maupun platform digital seperti YouTube. 


Selain itu, penelitian ini juga menyoroti aspek pengecekan Daftar Pemilih Tetap (DPT), pemberitahuan formulir C6, serta tingkat kepuasan terhadap pelayanan badan ad hoc yang dinilai cukup tinggi.  


"Semoga apa yang kami lakukan dapat meningkatkan kualitas demokrasi di Karangasem semakin baik ke depannya. Pendewasaan berdemokrasi terus kita dorong, terutama dalam konteks KPU sebagai penyelenggara yang harus meningkatkan kualitas dalam melayani peserta dan pemilih," tandas Sukara yang juga mantan Humas PSSI Bali.  


Lebih lanjut, Sukara menjelaskan, 512 responden yang dilibatkan dalam kajian ini merupakan bagian dari total 392.702 pemilih yang terdaftar dalam DPT Pilkada Karangasem


Setiap desa rata-rata diwakili oleh enam responden dari berbagai segmen usia, mulai dari Generasi Z (hingga 28 tahun), Milenial (29-44 tahun), Generasi X (45-60 tahun), Baby Boomer (61-79 tahun), hingga Pre-Boomer (80 tahun ke atas). Kajian ini juga melibatkan seorang tokoh masyarakat sebagai representasi pemilih dengan wawasan yang lebih luas. (mit)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved