Penemuan Mayat di Buleleng
Tak Hanya Pada 3 Tersangka, Pande Gede Ternyata Juga Menipu Orang Lain, Korban Mulai 'Speak Up'
Pande Gede Putra Palguna ternyata juga pernah menipu orang lain. Para korban pun kini mulai 'speak up' ihwal kejadian yang dialami.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Tak hanya menipu tiga perempuan yang berakhir pada penganiayaan selama 13 hari.
Pande Gede Putra Palguna ternyata juga pernah menipu orang lain.
Para korban pun kini mulai 'speak up' ihwal kejadian yang dialami.
Salah satu korban mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Motifnya pun hampir sama dengan tersangka Leni, yakni penjualan properti.
Namun kali ini berupa villa.
"Kejadiannya sekitar tiga tahun lalu. Saat itu dia (Pande) datang bersama seorang wanita yang diakui sebagai istrinya. Dia datang dengan penampilan seperti bos," ucap korban yang enggan disebut namanya.
Setelah pembicaraan mengenai pembelian villa, Pande tiba-tiba mundur dengan alasan dia kehilangan dompet.
Hingga akhirnya, Pande meminjam uang kepada korban.
Lagi-lagi kejadiannya mirip yang dialami tiga tersangka.
Baca juga: Rekaman CCTV Ungkap Kronologi Pembunuhan Pande di Hutan Lindung Buleleng Bali
Sebab Pande tiba-tiba menghilang.
"Dia pinjam uang sedikit demi sedikit, dengan alasan nanti akan dikembalikan. Namun lama-lama dia menghilang," ucapnya.
Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi tak memungkiri pasca pengungkapan kasus kematian Pande, banyak warga yang mulai 'speak up', bahwa mereka menjadi korban penipuan pria 53 tahun itu.
"Memang ada komentar-komentar yang merasa menjadi korban dari Pande. Ada juga yang langsung saya dengar (menjadi korban penipuan). Hanya saja para korban yang ditipu belum ada yang melapor secara resmi," ucapnya ditemui Jumat 14 Februari 2025.
Menurut Kapolres, penganiayaan yang dialami Pande merupakan akumulasi dari sakit hati dan kekesalan para tersangka.
Sebab Pande kerap menipu dan ingkar janji untuk mengembalikan uang.
Kapolres menegaskan, kasus kematian Pande saat ini masih dibuka.
Bahkan pihaknya telah merencanakan untuk meminta keterangan dari istri Pande.
"Itu sudah kami rencanakan dan sedang kami telusuri," ujarnya.
Lebih lanjut, tiga tersangka yakni OSM alias OKI (38), asal Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar; IOP alias Intan (38), asal Kelurahan/Desa Sukarejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro; dan LY alias Leni (57) Kelurahan/Desa Dangin Puri Kaje, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar. Domisili di Pedungan, Denpasar Selatan telah menjadi tahanan Polres Buleleng.
Hanya saja ketiganya ditahan di tempat yang berbeda.
Ada yang di Polsek Seririt, Polsek Kota Singaraja, dan Polsek Sawan.
Ihwal lokasi penahanan yang berbeda, Kapolres menegaskan bukan untuk menghindari kerjasamanya ketiga pelaku untuk memberikan keterangan palsu.
Menurut Kapolres, penahanan di lokasi berbeda lebih dikarenakan alasan keamanan.
"Ini demi keamanan. Karena di Polres itu sudah penuh tahanan laki-laki semua. Sehingga kami titipkan di tempat yang lebih kondusif, yakni di Polsek. Karena kan kita harus pisahkan tahanan perempuan dan laki-laki," tandasnya. (mer)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.