Berita Buleleng
SELAMAT JALAN Kadek! Petaka di Pancasari Buleleng Datang 6 Bulan Kemudian, Dokter Buka Suara
SELAMAT JALAN Kadek! Petaka di Pancasari Buleleng Datang 6 Bulan Kemudian, Dokter Buka Suara
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Jangan anggap sepele! warga Desa Munduk, Kecamatan Banjar meninggal dunia setelah terkena rabies di RSUD Buleleng.
Warga Desa Munduk tersebut diketahui bernama I Kadek Sugiartama, korban dinyatakan meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Buleleng.
Kabar mengenai kematian warga akibat kasus rabies ini dibenarkan oleh Direktur RSUD Buleleng, Putu Arya Nugraha, saat dikonfirmasi Senin (24/2/2024).
Baca juga: 9 Kepala Daerah Bali Tak Ikut Retret, Giri Prasta: Tanpa Itu Koordinasi Pusat dan Daerah Itu Wajib
Dikatakan jika pasien terinfeksi rabies itu diterima di RSUD Buleleng pada hari Sabtu (22/2/2025) sekitar pukul 18.00 sore.
Beberapa gejala pasien terinfeksi rabies terlihat pada pasien tersebut.
Diantaranya, demam tinggi, takut air, takut cahaya dan takut angin.
Baca juga: PENGAKUAN Pelaku Pembunuhan dan Perampokan di Jimbaran, Ini Penyebab Kartini Ditikam Berkali-kali
"Saat diterima pasien dalam kondisi kritis. Pasien saat itu sudah gelisah, demam tinggi, takut air, takut cahaya dan juga takut angin," ujarnya didampingi Kasubbag Humas RSUD Buleleng, I Ketut Budiantara.
Selama kurang lebih dua jam tim dokter melakukan observasi, sebelum pasien rabies tersebut dipindah ke ruang rawat intensif.
Kendati demikian, selama perawatan di ruang intensif RSUD Buleleng itu kondisi pasien semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.
"Pasien dinyatakan meninggal dunia akibat suspek rabies pada Senin, 24 Februari 2025 sekitar pukul 02.00 dini hari," sebutnya.
Lebih lanjut disampaikan, dari keterangan pihak keluarga, pria 35 tahun itu sempat digigit anjing liar.
Lokasinya di kawasan pasar Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Kejadian digigit anjing itu, kurang lebih enam bulan lalu.
"Yang bersangkutan (pasien) sempat digigit anjing liar enam bulan lalu pada bagian kaki.
Setelah digigit anjing, selanjutnya pasien langsung membasuhnya dengan air sabun.
Namun sayangnya, tidak langsung berobat nyari VAR," jelasnya.
Terpisah, Perbekel Desa Munduk, I Nengah Sudira, mengaku cukup terkejut mendengar warganya I Kadek Sugiartama meninggal akibat suspek rabies.
Pasalnya, selama ini pihaknya sebagai perangkat Desa Munduk tidak pernah mendengar adanya laporan terkait kejadian gigitan anjing.
"Jujur kami cukup terkejut mendengar kabar almarhum meninggal suspek rabies. Sebab selama ini tidak ada cerita ataupun laporan terkait kejadian korban gigitan anjing di desa kami (Desa Munduk)," ujarnya.
Terhadap peristiwa ini, pihaknya di Pemerintah Desa Munduk bersama petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng berupaya melakukan penelusuran terhadap sejumlah kontak erat dengan almarhum I Kadek Sugiartama.
Upaya ini untuk meminimalisir potensi penularan rabies.
Hasilnya diketahui ada 19 kontak erat.
Seluruhnya terdiri dari keluarga, meliputi istri almarhum, saudara sepupu, ipar, menantu serta kerabat.
19 orang tersebut selanjutnya diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR).
"Kontak erat ini dikhawatirkan berpotensi tertular melalui cairan. Baik berupa muntahan, atau air ludah pasien selama di rumah ataupun saat dirawat di RSUD Buleleng," ucapnya. (mer)
AMNESTI 11 Narapidana Lapas Singaraja Dari Presiden, Suwetrayasa Ucapkan Terima Kasih ke Prabowo |
![]() |
---|
WNA Nekat Slackline di Air Terjun Sekumpul Buleleng |
![]() |
---|
Ini Kata Sekda Gede Suyasa Seleksi Terbuka Jabatan Kadisdikpora Diperpanjang Sepekan |
![]() |
---|
BUTUH Rp64 Miliar Meterisasi 6000 PJU, Dishub Buleleng Genjot Meterisasi PJU Tiap Tahun |
![]() |
---|
PELAMAR Hanya 2 Orang, Seleksi Terbuka Jabatan Kadisdikpora Diperpanjang Sepekan, 14 JPT Kosong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.