BBM Langka

Hermanto Keluhkan Sulitnya Dapat BBM, Nelayan Pantai Lebih Berharap Bantuan Pemerintah

Dia mengungkapkan, jika berada di tengah, hasil tangkapan dipastikan menggiurkan, karena ikan-ikan besar sudah naik ke permukaan. 

Istimewa
PERAHU SANDAR - Perahu nelayan di Kabupaten Gianyar, Bali. Nelayan Pantai Lebih Gianyar harap bantuan pemerintah soal kesulitan BBM. 

TRIBUN-BALI.COM - Ikan seperti lemuru yang biasanya menjadi tangkapan nelayan Pantai Lebih, Desa Lebih, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Bali kini belum tampak di pesisir. Karena itu, para nelayan pun terpaksa mengejarnya ke tengah laut.

Cuaca kini tak menjadi masalah, karena air laut mulai tenang. Namun persoalan lain muncul, sebanyak 70-an nelayan Pantai Lebih kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) untuk menggerakkan kapal-kapaln kecil mereka.

Hal tersebut disebabkan SPBU di Bypass Prof Ida Bagus Mantra kawasan Desa Lebih saat ini tutup, karena persoalan internal SPBU yang terdampak pada nasib para nelayan.

Baca juga: Sutjidra: Ini Sangat Memprihatinkan, Soroti Kios Kosong Di Lantai II Pasar Banyuasri

Baca juga: GAJI Sopir Truk Sampah di Denpasar Naik! Rp4 Juta Mulai Maret, Dapat Sembako & Cek Kesehatan Gratis

Sebab, kuota BBM nelayan yang dijaminkan pemerintah selama ini, terdata di SPBU tersebut. Sementara jika mencari SPBU lain, lokasinya relatif jauh, bahkan sampai ke Kabupaten Klungkung. Belum lagi, mereka tidak bisa mendapatkan jumlah BBM sesuai kebutuhan melaut.

Seorang nelayan Pantai Lebih, I Wayan Join Hermanto, Minggu  (2/3) membenarkan bahwa saat ini pihaknya mengalami persoalan BBM. Kata dia, kondisi tersebut sudah terjadi sejak sebulan lalu.

"Sejak sebulan kami kesulitan mendapatkan BBM, semangat nelayan sedang menggebu-gebu, tapi malah sulit BBM," ujar pria yang juga Danton Balawista BPBD Gianyar itu.

Selama ini, kata dia, dalam mendapatkan BBM, pihaknya mesti ke SPBU yang ada di Tegal Besar Klungkung, atau SPBU yang ada di Desa Pering ruas by Pass IB Mantra. Masalahnya, BBM yang didapat terbatas.

"Beli BBM di luar wilayah, kadang dapat kadang tidak. Lebih sering tidak dapat, karena kuota BBM nelayan sebelumnya ditempatkan di SPBU yang tutup ini," ujarnya. 

Atas persoalan ini, Hermanto berharap pemerintah bisa memberikan solusi atas kebutuhan BBM nelayan di Pantai Lebih. "Mungkin semacam mobil tangki yang datang setiap minggu, nanti BBM nya kami stok untuk kebutuhan melaut," ujarnya.

Terkait alasan BBM ini sangat dibutuhkan, karena kata Hermanto, ikan-ikan belum muncul ke pinggir pantai, sehingga nelayan harus berlayar ke dalam sampai sekitar 4 kilometer.

Dia mengungkapkan, jika berada di tengah, hasil tangkapan dipastikan menggiurkan, karena ikan-ikan besar sudah naik ke permukaan. 

"Karena melaut agak ke tengah untuk dapat ikan besar, nelayan butuh BBM. Namun BBM sulit didapat. Bila BBM terus susah di dapat, maka peluang nelayan mendapat tangkapan di bulan-bulan ini hilang. Apalagi saat ini cuaca dan ombak sangat mendukung nelayan untuk menangkap ikan," ujarnya. (weg)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved