Berita Denpasar

56 Investor Berminat Kelola TPST yang Ditutup, Walikota Jaya Negara Akan Koordinasi dengan Gubernur

Terkait pengelolaan sampah ini, Pemkot Denpasar akan mengoperasikan kembali Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang sempat ditutup.

ISTIMEWA
SOSOK - Jaya Negara mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Gubernur Bali dan disebutkan sudah ada investor yang tertarik untuk menerapkan insenerator di Bali. 

TRIBUN-BALI.COM - Dari 77 Proyek Strategis Nasional (PSN), Kota Denpasar menjadi salah satu daerah yang mendapat PSN untuk pengelolaan sampah

Terkait pengelolaan sampah ini, Pemkot Denpasar akan mengoperasikan kembali Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang sempat ditutup.

Untuk saat ini sedang digelar market sounding untuk pengelolaan TPST tersebut. Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara saat diwawancarai, Senin, (17/3).
 
“Sekarang 3 TPST yang kita tutup dalam proses market sounding. Mudah-mudahan ada tiga investor yang mampu sehingga bisa mengurangi jumlah sampah,” paparnya.

Baca juga: LAYANI 3,6 Juta Penumpang, Bandara Ngurah Rai Selama Periode Januari-Februari 2025

Baca juga: Singakerta Ditetapkan Zona Merah Rabies, Ada Anjing Gigit 8 Orang di Banjar Tunon


 
Jaya Negara mengatakan saat ini ada 56 peserta yang tertarik untuk mengelola TPST. Tawaran pengelolaan pun beragam mulai dari Refuse Derived Fuel (RDF) hingga penggunaan insenerator.
 
“Terutama untuk dua TPST yakni TPST Kesiman Kertalangu dan TPST Tahura. Harapannya bisa menggunakan insenerator agar tidak terulang lagi masalah bau. Kami perhatikan juga keluhan dari masyarakat,” paparnya.
 
Selain itu, saat ini pihaknya menggencarkan pengelolaan sampah berbasis sumber. Denpasar telah memiliki 24 TPST dan satu Pusat Daur Ulang (PDU) yang menghasilkan pelet, batako dan kompos.
 
Dengan 24 TPST dan satu PDU, Jaya Negara mengatakan sudah mampu menyelesaikan 170 ton sampah. Dengan beroperasinya 3 TPST ia berharap minimal bisa menangani 300 ton sampah.
 
“Sehingga total sebanyak 470 ton sampah bisa teratasi dari 1000 ton. Sisanya kami koordinasikan dengan Sarbagita untuk pengelolaannya,” katanya.
 
Jaya Negara mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Gubernur Bali dan disebutkan sudah ada investor yang tertarik untuk menerapkan insenerator di Bali. (sup)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved