Nyepi 2025

MATI Internet Nyepi, Ribuan Pemudik Bisa Terjebak di Bali, Polda Siapkan 31 Armada Bus Mudik Gratis!

Meutya menuturkan, pemberhentian layanan internet selama satu hari ini merupakan permintaan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.

TRIBUN BALI/ADRIAN AMURWONEGORO
APEL  GELAR - Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya dan Gubernur Bali I Wayan Koster saat memberikan keterangan kepada awak media mengenai kesiapan menghadapi arus mudik di Bali setelah Apel  Gelar Pasukan Terpusat Operasi Ketupat Agung 2025 di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, pada Kamis (20/3). 

TRIBUN-BALI.COM  - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengungkapkan, layanan internet dan penyiaran di Bali akan dihentikan sementara selama 24 jam pada Hari Raya Nyepi, Sabtu (29/3) mendatang.

Meutya menyebutkan, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) telah menyiapkan surat edaran untuk seluruh operator dan lembaga penyiaran untuk menerapkan pemberhentian sementara itu. 

“Kami siapkan surat kepada seluruh operator dan tidak hanya untuk seluler, tapi juga untuk penyelenggara penyiaran tidak bersiaran atau pun dihentikan sementara selama 1 hari di Hari Nyepi,” ujar Meutya di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025). 

Meutya menuturkan, pemberhentian layanan internet selama satu hari ini merupakan permintaan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Aturan ini bertujuan agar umat Hindu dapat lebih fokus beribadah dan melakukan kontemplasi.

Baca juga: LEBARAN 2025, Penjualan Emas Perhiasan Masih Sepi, Simak Alasannya!

Baca juga: KEJATI Bali Temukan Uang Tunai Rp1,5 Juta dari Laci Meja Salah Satu Kasi Dinas PUTR Buleleng 

“Dalam rangka mengormati saudara-saudara kita yang merayakan Hari Nyepi. Ini permintaan sebetulnya dari Pemprov Bali dan kami sudah berkoordinasi dengan Pemprov Bali terkait hal ini,” ucapnya seperti dilansir kompas.com. 

Sebagai informasi, layanan data seluler di Bali juga dimatikan pada Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946 atau tahun 2024, Senin (11/3). Jaringan internet data seluler mati selama 24 jam penuh mulai dari pukul 06.00 Wita pada 11 Maret 2024 sampai 06.00 Wita tanggal 12 Maret 2024. 

Adapun Hari Raya Nyepi tahun ini akan jatuh pada 29 Maret 2025, dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada 31 Maret 2025. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Pelabuhan Gilimanuk Bali dan Bandara I Gusti Ngurah Rai akan tidak beroperasi selama 24 jam pada Hari Raya Nyepi.

Sementara itu, pemudik yang terjebak saat Nyepi di seputaran jalan menuju Pelabuhan Gilimanuk tak perlu khawatir dengan pasokan persediaan konsumsi selama masa Catur Brata Penyepian pada 29-30 Maret 2025 pukul 06.00 WITA.  

Sepanjang Nyepi, pemudik disediakan tempat di masjid dan kantor polisi di sepanjang jalan Kabupaten Tabanan hingga Kabupaten Jembrana. 

“Tabanan-Jembarana sudah koordinasi Forkopimda dengan desa adat karena nanti saat Nyepi diprediksi masih ada kendaraan belum sempat menyeberang ke Ketapang di tempat-tempat setiap masjid, kantor polisi sepanjang jalur disiapkan untuk penampungan, sudah ada edaran Pemerintah Kabupaten Jembrana,” kata Karoops Polda Bali, Kombes Pol Soelistijono, pada Jumat (21/3). 

“Kapolres sudah koordinasi dengan pemerintah daerah Nyepi 24 jam ada bantuan fasilitas termasuk makanan, itu upaya kami,” sambungnya. 

Kombes Soelistijono menyampaikan, bahwa diprediksi terdapat ribuan kendaraan kecil yang tertahan tidak terangkut kapal saat menjelang penutupan Hari Raya Nyepi, sehinga Polda Bali juga terus mengimbau pemudik untuk berangkat sebelum 28 Maret.

“Prediksi dari ASDP, kapasitas Pelabuhan Gilimanuk kurang lebih 16 ribu sekian, prediksi arus mudik tanggal 27 dan 28, tanggal 27 ada kemungkinan 400 sekian kendaraan kecil yang tidak terangkut, orangnya 400 sekian, tanggal 28 kendaraan kecil tidak terangkut diprediksi 2.000 sekian, penumpang 4.000 sekian,” bebernya.

Di Bali sendiri, ada sebanyak 3.117 personel gabungan dikerahkan dalam operasi tersebut, terdiri dari 1.723 personel Polda Bali dan jajaran, serta 1.394 personel dari TNI dan instansi terkait lainnya, seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan, ASDP, dan Pertamina. 

Selain itu terdapat 32 pos disiagakan, terdiri dari 18 pos pengamanan, 10 pos pelayanan, dan 4 pos terpadu yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Bali. Pos-pos tersebut difokuskan pada jalur rawan kemacetan, kecelakaan, kriminalitas, bencana alam, serta pusat-pusat keramaian lainnya. 

Apel Gelar Pasukan Terpusat Operasi Ketupat Agung 2025 sudah dilaksanakan di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, pada Kamis (20/3). 

Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya bersama Gubernur Bali Wayan Koster sudah memastikan langsung kesiapan personel dan sarpras dalam Operasi Ketupat 2025 dalam rangka pengamanan mudik serta perayaan hari raya Idul Fitri 1446 H dapat berjalan dengan aman, tertib, dan lancar.

Irjen Daniel menyampaikan bahwa Bali menjadi salah satu dari 8 Polda prioritas dalam pengamanan Idul Fitri tahun ini karena posisinya sebagai jalur utama arus mudik selain beberapa Polda di Jawa dan wilayah lainnya. “Operasi Ketupat Agung 2025 akan berlangsung selama 17 hari, mulai 23 Maret hingga 8 April 2025,” ujarnya. 

“Kami bersama Pangdam, Gubernur akan turun, kami mengimbau masyarakat yang akan mudik mengikuti ketentuan, pengumuman, Polda maupun Pemprov bersama-sama jaga Kamtibmas arus lalin yang baik,” imbuh Irjen Daniel.

Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi langkah-langkah yang telah dipersiapkan oleh Polda Bali dalam mendukung dan menjaga situasi kamtibmas demi kelancaran perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. 

“Tadi juga sudah disampaikan bagaimana tingkat arus mudiknya, antarwilayah harus dijaga secara bersama-sama supaya para pemudik aman selamat dalam perjalanan, aman juga sampai di tujuan, sampai hari raya Idul Fitri. Saya juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendukung,” ujarnya.

Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, dalam skala nasional potensi pergerakan masyarakat selama libur lebaran 2025 mencapai 52 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau setara 146,48 juta orang. Pemerintah juga memprediksi bahwa puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 28 sampai dengan 30 Maret 2025, dan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada tanggal 5 sampai dengan 7 April 2025.

Selain mengamankan lalu lintas dan kamtibmas, stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok serta BBM juga harus terjaga, Koordinasi antar-stakeholder harus ditingkatkan untuk menjaga stok dan harga tetap stabil. (ali/ian)

Polda Siapkan 31 Armada Bus Mudik Gratis

Sebanyak 1.465 pemudik bakal berangkat ke kampung halaman menggunakan 31 armada bus mudik gratis yang disediakan oleh Polda Bali. Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya menjelaskan, prgram mudik gratis ini dilakukan untuk menghindari atau mengurangi kemacetan dalam perjalanan.

“Polda Bali mempunyai Program Mudik Gratis dengan menyiapkan 31 Bus dengan kuota penumpang 1465 orang tujuan Surabaya dan Jember Jawa Timur (Jatim). Ini untuk memperkecil potensi kemacetan dan kerawanan yang menumpuk,” ungkap Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya usai memimpin Apel Gelar Pasukan Ops Ketupat Agung-2025 di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, pada Kamis (20/3).

Para pemudik gratis ini bakal diberangkatkan pada 25 maret 2025 melalui 4 lokasi yaitu Terminal Ubung Denpasar, Kabupaten Buleleng, Gianyar dan Jembrana. Bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, pihaknya mengimbau untuk selalu mengecek kesiapan kendaraan dan memastikan dalam kondisi siap, termasuk SIM dan STNK. 

“Patuhi peraturan lalulintas yang berlaku dan selalu utamakan keselamatan saat berkendara seperti tidak membawa barang yang berlebihan, istirahat saat mengantuk karena itu sangat membahayakan,” pesannya.

Pemudik juga diimbau menghindari mudik tanggal 28 Maret karena saat itu umat Hindu di seluruh Bali akan melaksanakan upacara Tawur Kesanga dan Pengerupukan dilanjutkan dengan pawai ogoh-ogoh, persiapan dari pelaksanaan upacara tersebut diperkirakan mulai pukul 13.00 WTA dan berakhir hingga malam hari dan berlanjut hingga 29 Maret pelaksanaan Nyepi

Pelaksanaan dari upacara tersebut pada persimpangan besar maupun badan jalan lainnya, sehingga pasti akan ada pengalihan arus yang berakibat gangguan Kamseltibcarlantas seperti kemacetan.

Apabila ada masyarakat atau pemudik yang terejebak dalam situasi tersebut dan berakibat harus Nyepi saat melakukan perjalanan mudik memasuki tanggal 29 Maret tidak perlu khawatir.

Polda Bali dan jajaran sudah antisipasi hal tersebut, pemudik agar segera melaporkan diri ke kantor polisi terdekat. Dikatakan, para pemudik dipersilakan menggunakan kantor polisi untuk istirahat selama Nyepi.    

“Terkait hal tersebut Polda Bali mengimbau hindari mudik tanggal 28 Maret. Kami berharap masyarakat bisa mudik lebih awal untuk kelancaran dan menghindari gangguan kemacetan sehingga “Mudik Aman, Keluarga Nyaman,” kata Irjen Daniel.

Sementara itu, dalam Ops ini Polda Bali menyiagakan 32 pos yang terdiri dari 18 pos pengamanan, 10 Pos pelayanan, 4 Pos terpadu diseluruh Wilkum Polda Bali. Pos-pos ini untuk memberikan pelayanan dan pengamanan pada jalur-jalur rawan gangguan Kamseltibcarlantas, Kamtibmas, serta bencana alam. 

“Kami mengimbau seluruh lapisan masyarakat, para tokoh agama, tokoh masyarakat tetap jaga situasi Kamtibmas dan kerukunan antarumat beragama. Mari kita saling menghormati dan menghargai sehingga semua rangkaian upacara atau tradisi adat dan budaya dapat berjalan dengan baik dan Bali yang kita cintai tetap ajeg, aman dan damai,” pesannya. (ian)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved