Cuaca Buruk di Bali

HANTAM Jukung Nelayan, Komang Amo Belum Ditemukan, Ombak Besar Terjang Kapal di Perairan Perancak

Setelah berkoordinasi dengan unsur SAR lainnya dan pihak keluarga, upaya pencarian dilakukan dengan penyisiran sepanjang bibir pantai.

ISTIMEWA/HUMAS BASARNAS BALI
EVAKUASI – Petugas melakukan evakuasi terhadap nelayan yang jukungnya mengalami mati mesin di tengah laut di Perairan Selatan Yeh Embang, Kabupaten Jembrana, Sabtu (22/3). 

Unsur SAR yang terlibat selama berlangsungnya operasi SAR di antaranya Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, Pol Air Polres Jembrana, Bhabinkamtibmas Desa Yeh Kuning, PMI Jembrana, Potensi SAR 115, nelayan setempat dan pihak keluarga korban. 

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana mencatat ada belasan peristiwa bencana alam pohon tumbang dampak cuaca ekstrem, Sabtu (22/3).

Selain pohon tumbang, juga terdapat sejumlah peristiwa kecelakaan laut yang dialami pelaut. Dari 4 peristiwa laka laut tersebut, 3 orang nelayan dan 1 orang pemancing belum diketahui keberadaannya.

Menurut data yang berhasil diperoleh Tribun Bali, sedikitnya ada 11 peristiwa pohon tumbang yang terjadi di berbagai wilayah Jembrana. Kemudian ada 2 pohon tumbang menimpa rumah, 2 dahan pohon patah di pinggir jalan, serta sejumlah peristiwa laka laut. 

Untuk laka laut sendiri terjadi di perairan selatan Kabupaten Jembrana. Beberapa orang di antaranya berhasil dievakuasi dan beberapa orang di antaranya belum diketahui keberadaannya.

“Dampak cuaca buruk kemarin ada belasan pohon tumbang dan peristiwa lainnya. Sebagian diantaranya terjadi di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra saat dikonfirmasi, Minggu (23/3). 

Dia menyebutkan, secara umum seluruh laporan yang masuk ke BPBD telah ditindaklanjuti ke lokasi bersama warga, Polri serta TNI masing-masing wilayah.

Evakuasi pohon tumbang yang ada di jalur nasional memang sempat menyebabkan gangguan arus lalu lintas. “Kami imbau di tengah cuaca ekstrem ini agar masyarakat tetap waspada dan hati-hati. Hal ini untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi,” imbaunya.

Sementara itu, Kasat Polairud Polres Jembrana, AKP I Putu Suparta menyebutkan, sedikitnya ada 4 kejadian kecelakaan laut yang dialami warga Jembrana saat melaut, Sabtu (22/3) kemarin.

Dampak cuaca buruk angin kencang disertai gelombang tinggi mengakibatkan 4 orang disebutkan belum kembali. Satu orang terseret arus dan 3 orang nelayan dilaporkan belum kembali. 

“Ada 4 kejadian. Beberapa orang berhasil dievakuasi dan selamat. Sebanyak 4 orang lainnya masih dalam pencarian,” jelasnya. 

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan hati-hati dengan situasi cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini. “Kami imbau terutama nelayan agar tidak melaut ketika terjadi cuaca ekstrem karena bisa berpotensi mengalami laka laut,” kata dia. (mpa/zae)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved