Berita Buleleng

RSUD Buleleng Ingatkan Cedera Akibat Petasan Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan

RSUD Buleleng Ingatkan Cedera Akibat Petasan Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan

Tribun Bali/ Muhammad Fredey Mercury
Imbau masyarakat - Direktur RSUD Buleleng, dr. Putu Arya Nugraha mengimbau masyarakat tidak terlalu bereuforia jelang hari raya dengan bermain petasan. Sebab cidera akibat petasan tidak ditanggung BPJS kesehatan. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Masyarakat Buleleng diimbau tidak terlalu bereuforia jelang perayaan hari besar keagamaan dengan bermain petasan.

Ini karena cidera yang ditimbulkan akibat petasan, tidak ditanggung oleh jaminan kesehatan.

Hal tersebut diungkapkan Direktur RSUD Buleleng, dr. Putu Arya Nugraha saat dikonfirmasi Kamis (27/3/2025).

Baca juga: PENGALAMAN PAHIT Nengah dan Kadek Asal Buleleng, Berpura-pura Jadi Perempuan Hingga Disetrum

Dikatakan dia, cidera akibat petasan merupakan kasus musiman. Pihaknya pun memastikan layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD bisa menerima pasien yang mengalami cidera tersebut.

Namun pihaknya meminta agar masyarakat lebih hati-hati. Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak terlalu larut dalam euforia jelang hari raya, yang dapat menimbulkan cidera akibat petasan.

Baca juga: WAYAN SUARJANA Dipukuli Membabi Buta, Dibalas Pembunuhan Gunakan Pedang di Buleleng

"Ini karena persoalannya bukan pada layanan di rumah sakit. Melainkan pada jaminan yang tidak diberikan oleh asuransi. Oleh sebab itu kalau bisa jangan terlalu euforia. Lakukan dengan tertib, dengan penuh kehati-hatian agar tidak menimbulkan cidera. Kalau cidera nanti tidak ada yang menanggung. Itu masalahnya," jelas dia. 


dr. Arya juga mengatakan pada momentum hari suci Nyepi, layanan RSUD Buleleng khususnya di IGD tetap beroperasi. Pihaknya tetap menerima pasien rujukan dari rumah sakit maupun puskesmas. Termasuk juga merujuk pasien ke fasilitas kesehatan lanjutan, bagi pasien yang butuh penanganan kegawatdaruratan. 


Demikian pula pihaknya tetap menerima pasien kendati jaminan kesehatannya dalam tidak aktif. "Tindakan darurat tetap menjadi prioritas. Karena dalam keadaan gawat darurat tidak pernah dipengaruhi kondisi hari raya maupun status jaminan kesehatan, demi keselamatan pasien," tegasnya. 


Dalam pelayanan selama Hari Suci Nyepi, RSUD Buleleng menyiagakan satu shift tenaga medis selama 24 jam. Meliputi dokter jaga IGD maupun dokter yang akan melakukan tindakan pembedahan. 


"Semua unit layanan itu ada yang siaga selama 24 jam. Termasuk unit layanan bedah. Tenaga medis yang berjaga ini datang sebelum sipeng dan pulang setelah ngembak geni," tandasnya. (mer)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved