Kecelakaan

TANGIS Wandika Kenang Kadek Melly, FBI Turun Tangan Selidiki Kecelakaan Mahasiswi Buleleng di USA

Perempuan asal Banjar Dinas Kanginan, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng dikabarkan meninggal dunia di tempat. 

TRIBUN BALI/ MUHAMMAD FREDEY MERCURY
RUMAH DUKA - Ayah Kadek Melly, Ketut Wandika (baju hijau) bercerita kepada Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra di rumah duka Kadek Melly Mudiani di Banjar Dinas Kanginan, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Kamis (3/4). 

Namun keinginan Melly sudah bulat. Ia tetap ingin berangkat ke AS. Seluruh kebutuhan untuk keberangkatan sudah ia siapkan.

Hingga akhirnya pada 27 November 2024, Melly terbang ke AS. Di AS, Ia bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata dan restoran. 

Melly juga sempat cerita ke keluarga bahwa dirinya nyaman dan betah. Bahkan, sempat mengungkapkan 2 keinginan ke depan setelah kontrak kerjanya selama setahun habis.

Mulai dari memperpanjang kontrak di AS atau pindah ke Australia untuk melanjutkan pendidikan perkuliahan sembari bekerja. “Kalau di Australia dia bisa kuliah sambil kerja. Dia tidak ingin membebani orangtuanya lagi,” ujar Wandika. 

Wandika sempat mempertanyakan apa tujuan yang ingin digapai Melly. Kepada ayahnya, Melly mengaku jika dia tidak mungkin selamanya menjadi seorang imigran. “Melly ingin mengejar reputasi di negara migran. 

Mudah-mudahan di kampung halaman, dalam hal ini di Bali, dilirik pihak perusahaan. Sehingga tidak menjadi karyawan biasa. Minimal yang mengendalikan perusahaan itu. Seperti itu cita-citanya,” ungkap dia. 

Wandika mengaku terakhir kali komunikasi dengan Melly pada hari pengerupukan yakni Jumat (28/3). Ketika itu Melly meminta dikirimkan video ogoh-ogoh di Desa Bontihing serta parade ogoh-ogoh di Denpasar. 

Kedua orangtuanya menyanggupi permintaan tersebut. Kemudian disambung dengan membicarakan ogoh-ogoh hingga pukul 21.30 wita. 

Selanjutnya pada saat Nyepi, Melly sempat kembali menghubungi keluarga. Namun karena jaringan internet pada saat itu mati, sehingga pihak keluarga baru menerima pemberitahuan panggilan keesokan harinya.

Pihak keluarga berharap jenazah Melly bisa segera dipulangkan. Sehingga bisa dilangsungkan upacara pemakaman sesuai agama Hindu. 

Di sisi lain, Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra segera mendatangi kediaman Melly usai mendengar kabar duka tersebut. Kedatangan Sutjidra untuk menyampaikan bela sungkawa serta memberikan santunan pada keluarga Melly. 

Kepada awak media, Sutjidra mengatakan jika jenazah Melly sudah diautopsi. Pihak FBI saat ini juga masih melakukan proses investigasi. Pihaknya berupaya melakukan komunikasi dengan Kedutaan Indonesia di AS untuk memastikan kepulangan jenazah Melly. 

“Pihak keluarga berharap jenazah korban bisa secepatnya dipulangkan dari Amerika, dan kami akan berupaya membantu keluarga korban,” tegasnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved