Berita Gianyar
Gianyar Bali Waspada DBD, Kasus Meningkat, Upaya Pencegahan Ditingkatkan
Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, membenarkan hal tersebut.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kabupaten Gianyar merupakan daerah endemis penyakit DBD, dengan peningkatan kasus yang signifikan setiap tahunnya.
Pada tahun 2022, tercatat 597 kasus dengan 1 kematian, tahun 2023 sebanyak 1.142 kasus dengan 2 kematian, dan tahun 2024 tercatat sebanyak 4.476 kasus DBD dengan 5 kasus kematian.
Puncak kasus penyakit DBD tahun 2024 terjadi di bulan Mei 2024 dengan 1.089 kasus.
Meskipun upaya pencegahan bersama-sama berhasil menurunkan jumlah kasus DBD, namun pada tahun 2025, kasus DBD kembali meningkat.
Baca juga: CEGAH Penularan DBD, Chikungunya, Zika, Dinkes Denpasar Lakukan Fogging ULV Selama April 2025
Tercatat di bulan Januari, sejumlah masyarakat yang dirawat karena DBD sebanyak 189 kasus, Februari 296 kasus dan Maret meningkat lagi sejumlah ke angka 304 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, membenarkan hal tersebut.
Kata dia, untuk mengatasi hal ini, Pemkab Gianyar meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD melalui pelaksanaan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melibatkan lintas sektor dan masyarakat.
"Kegiatan ini dilaksanakan secara berkesinambungan dan terus menerus dengan menerapkan 3M Plus," ujarnya, Minggu 6 April 2025.
Pemerintah Kabupaten Gianyar, kata Ariyuni, juga telah mengeluarkan Surat Edaran Sekretaris Daerah tentang Gerakan Pencegahan Antisipasi Lonjakan kasus Penyakit DBD dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus.
"Masyarakat diharapkan tetap waspada dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat dengan melakukan PSN secara berkala. Jika mengalami gejala DBD, segera datang ke sarana pelayanan kesehatan terdekat untuk memperoleh pelayanan kesehatan sedini mungkin," ujarnya.
Berdasarkan kajian Dinas Kesehatan Gianyar, hari raya juga menjadi momen banyaknya masyarakat terjangkit DBD.
Sebab, di hari saya, aktivitas masyarakat padat. Di momen inilah dibutuhkan kewaspadaan masyarakat akan terjadinya penularan penyakit.
Terlebih lagi dengan adanya hujan yang tidak tentu, hal itu dapat menimbulkan genangan air yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang lazim menjadi vektor penular penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dia menjelaskan, penyakit DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Gejala DBD dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.