Demam Berdarah di Bali
Februari Sentuh 200 Kasus DBD, Kasus DBD Melonjak di Karangasem, Januari Tercatat 125 Kasus
Lonjakan ini terjadi di berbagai wilayah, termasuk Kecamatan Kubu dan Sidemen, dengan beberapa pasien harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Meski tengah mengikuti Retret Kepala Daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata tetap memantau perkembangan di daerahnya, khususnya dalam penanganan lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Karangasem, kasus DBD mengalami peningkatan signifikan, dari 125 kasus pada Januari menjadi hampir 200 kasus baru hingga Selasa, (25/2).
Lonjakan ini terjadi di berbagai wilayah, termasuk Kecamatan Kubu dan Sidemen, dengan beberapa pasien harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Sebagai langkah cepat, Bupati Karangasem, Gusti Putu Parwata, menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk segera mengendalikan penyebaran DBD.
Baca juga: Gde Anom Minta Pedagang Pilah Sampah, Ketua DPRD Klungkung Soroti Masalah Sampah di Pasar Galiran
Baca juga: BOBOL 7 Warung Kelontong, 6 Pelajar SMP Diamankan Polisi, Uang Dipakai Mabuk dan Judol
"Dengan koordinasi yang cepat antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, kami harap penyebaran DBD dapat dikendalikan," ungkap Gusti Putu Parwata, Rabu (26/2).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, Gusti Putra Pertama menyampaikan, berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari fogging di titik-titik rawan, pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M+ (Menguras, Menutup, Mendaur ulang, serta mencegah gigitan nyamuk), hingga pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Kerja (Pokja) DBD di tingkat desa.
“Kami sudah bergerak melakukan fogging di beberapa lokasi, termasuk Kubu dan Sidemen. Saat ini ada dua tim yang turun setiap hari, dan jika ada laporan kasus baru, kami langsung tindak lanjuti dengan fogging serta pemantauan jentik. Peran aktif masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pemantauan jentik di masing-masing wilayah,” ujar Kadis Kesehatan.
Putra Pertama membenarkan, jika Bupati Karangasem memberikan instruksi dan meminta Dinas Kesehatan memastikan bahwa setiap laporan yang masuk dari puskesmas langsung diverifikasi dan ditindaklanjuti. Dengan koordinasi yang cepat antara pemerintah daerah dan tenaga kesehatan, diharapkan penyebaran DBD dapat ditekan secara efektif.
“Bupati meminta kesigapan kami dalam merespons informasi suspect DBD. Begitu ada laporan, tim segera turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan tindakan pencegahan. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta dalam upaya ini dengan memastikan lingkungan tetap bersih dan bebas jentik nyamuk,” tambahnya. (mit)
3 TEWAS, Demam Berdarah di Gianyar Tembus 1.640 Kasus, Simak Keterangan Dinkes |
![]() |
---|
3 Korban Meninggal, DBD di Gianyar Sentuh Angka 1.640 Kasus, Tahun Lalu Tertinggi di Bali |
![]() |
---|
Hingga Mei Capai 1.398 Kasus DBD, Pemkab Gianyar Instensifkan Fogging di Sejumlah Kawasan |
![]() |
---|
RATUSAN Warga Bangli Terpapar DBD, Dinkes Lakukan Fogging Sebagai Langkah Antisipasi |
![]() |
---|
Sempat Melonjak, Kasus DBD Mulai Melandai, Sepanjang Lima Bulan Terakhir, 5 Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.