Berita Buleleng

Pemkab Buleleng Anggarkan Rp 1,6 Miliar Untuk Perbaiki Lima Sekolah Rusak Dampak Bencana

Pemkab Buleleng Anggarkan Rp 1,6 Miliar Untuk Perbaiki Lima Sekolah Rusak Dampak Bencana

Tribun Bali/ Muhammad Fredey Mercury
Rusak - Kondisi SDN 5 Kampung Baru yang mengalami kerusakan. SDN 5 sebelumnya mendapat perbaikan dari BTT, namun akhirnya dibatalkan karena diambil alih oleh yayasan. 

 


TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kerusakan sekolah akibat dampak bencana di Kabupaten Buleleng, akan segera mendapat perbaikan tahun 2025.

Anggaran perbaikan yang disiapkan senilai Rp 1,6 miliar yang bersumber dari pergeseran anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).

Hal tersebut diungkapkan pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikpora Buleleng, Putu Ariadi Pribadi. Disebutkan dia, total ada lima sekolah yang rusak akibat terdampak bencana cuaca buruk. Diantaranya SDN 3 Kalibukbuk, SDN 3 Pegayaman, SDN 4 Suwug, SDN 1 Kampung Anyar dan SMP Negeri 3 Kubutumbahan.


"Sekolah-sekolah ini terdampak bencana cuaca buruk yang terjadi pada akhir tahun 2024 hingga Februari 2025. Kerusakannya mulai dari tembok penyengker jebol, senderan jebol, hingga kerusakan atap sekolah," sebutnya dikonfirmasi Kamis (10/4/2025). 


Mengenai upaya perbaikan, Ariadi mengaku dianggarkan melalui dana BTT. Yang mana saat ini sedang dalam proses pergeseran anggaran dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) ke Disdikpora. "Perbaikan dianggarkan senilai Rp 1,6 miliar," ucapnya. 


Ariadi menambahkan, awalnya perbaikan sekolah dari anggaran BTT juga menyasar SDN 5 Kampung Baru. Anggaran perbaikan dirancang senilai Rp 310 juta. Hanya upaya perbaikan dari pemerintah batal dilakukan, karena diambil alih oleh yayasan Rise For Bali. 


"Pihak yayasan berkomitmen akan menuntaskan perbaikan tiga ruang kelas. Sekarang sudah mulai bersih-bersih dan akan mulai perbaikan bulan ini," imbuhnya.  


Lantas disinggung mengenai perbaikan di SDN 1 Sumberkima, Ariadi menyebut belum bisa diperbaiki tahun 2025 ini. Walau demikian, usulan perbaikan sudah dilakukan agar bisa didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). 


"Sekolah itu mengalami kerusakan karena bangunan sudah tua, sudah lapuk, serta ada bangunan baru dibangun yang plafonnya sudah jebol. Mudah-mudahan dapat prioritas melalui usulan kementerian, sambil kita coba di perencanaan 2026," tandasnya. (mer)

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved