Berita Jembrana
SIDAK Duktang di Jembrana Bali, Dapati Duktang Tidak Membawa KTP, 15 Orang Belum Melaporkan Diri
Masih Ada Duktang Tak Bawa KTP di Jembrana Bali, Belum Urus Suket PNP, Diminta Segera Melengkapi
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Tim gabungan dari Disdukcapil, Satpol PP, Kecamatan hingga Pemerintah Desa kembali menggelar inspeksi mendadak (sidak) penduduk non permanen atau penduduk pendatang pasca Hari Raya Idul Fitri di wilayah Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Senin 14 April 2025.
Hasilnya, petugas masih mendapati warga non permanen yang tidak memiliki KTP dengan berbagai alasan.
Rata-rata mereka sudah tinggal beberapa tahun di Bali.
Menurut pantauan, satu per satu rumah kos di wilayah Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo disasar petugas gabungan.
Baca juga: Arus Balik Lebaran Melalui Pelabuhan Benoa Denpasar Dimulai, Tim Gabungan Antisipasi Duktang Ilegal
Mereka lantas menyasar penghuni kos dengan menyambangi satu per satu kamar yang ada.
Setelah ada, mereka diminta untuk menunjukkan identitasnya yakni KTP hingga surat keterangan tinggal di wilayah tersebut.
Dari hasil sidak, petugas masih mendapati warga atau penduduk non permanen (duktang) yang tidak membawa KTP dengan berbagai alasan. Salah satu alasan warga adalah KTP disita sementara oleh pemilik usaha sewa motor.
Tercatat, sebanyak 15 orang surat keterangan (suket) untuk penduduk non permanen.
Mereka hanya mengantongi surat lapor diri tinggal di wilayah tempat tinggalnya saat ini.
Namun selama tiga kali pelaksanaan sidak ini tercatat sudah ada puluhan warga yang terjaring belum melaporkan diri.
"Kita datangi ke wilayah yang berpotensi ditinggali penduduk pendatang atau penduduk non permanen," kata Kabid Pelayanan Pendaftaran Kependudukan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jembrana, I Komang Sujana saat dikonfirmasi, Senin 14 April 2025.
Dari tiga lokasi yang disisir, kata dia, ada 15 orang yang memang belum melaporkan diri.
Tindaklanjutnya adalah dengan mengarahkan mereka untuk melakukan pendataan dan mencatat mereka untuk didata dalam database, sehingga registrasi sebagai pendidik non permanen.
"Desa dan kelurahan juga membantu kita. Mengingat saat ini pasca Lebaran, masih banyak yang mudik belum datang ke Jembrana, sehingga nantinya harus lakukan pendataan lagi," ucapnya.
Disinggung mengenai apakah masih ada warga pendatang yang tidak membawa KTP, Sujana menyebutkan masih ada.
Mereka beralasan masih melakukan kepengurusan KTP di tempat tinggal asalnya dan sudah melakukan perekaman.
"Mereka sudah lakukan perekaman, mungkin KTP belum diterbitkan. Tentunya nanti tinggal kita data kembali," tandasnya.
Sebelumnya, Sujana juga menyebutkan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi, pendataan dan menertibkan administrasi kependudukan para pendatang serta guna memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Dia juga menyampaikan pesan kepada seluruh pemilik kos untuk segera melakukan pendataan dan meminta identitas yang bersangkutan.
"Kita sudah sampaikan ke semua pemilik kos baik di Jembrana maupun Mendoyo agar segera mendata dan meminta KTP masing-masing penduduk non permanen," tegasnya.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat pendatang yang berada di Jembrana untuk segera melengkapi diri dengan identitas yang sah dan melaporkan keberadaan mereka kepada aparat desa atau kelurahan setempat. Ini penting untuk ketertiban administrasi dan juga untuk keamanan bersama," tandasnya.
Kumpulan Artikel Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.