Berita Jembrana

HILANG Dapur Warga Tergerus Air Laut di Desa Pengambengan Negara, 5 KK Warga Terdampak Abrasi!

Menurut Kepala BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, bencana abrasi yang mengikis pesisir Pantai Pengambengan sudah terjadi sejak lama.

ISTIMEWA
BPBD Jembrana saat melakukan pengecekan lokasi rumah warga yang terdampak abrasi di Banjar Ketapang Lampu, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Rabu 30 April 2025. 

TRIBUN-BALI.COM  - Sejumlah warga atau 5 KK di Banjar Ketapang Lampu, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, terdampak abrasi parah sejak beberapa hari lalu.

Peristiwa ini mengakibatkan air pasang, hingga masuk ke pemukiman warga. Sedikitnya ada 3 KK yang terdampak harus mengungsi sementara karena rumahnya rusak.

Menurut Kepala BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, bencana abrasi yang mengikis pesisir Pantai Pengambengan sudah terjadi sejak lama.

Namun, akibat cuaca ekstrem belakangan ini, ada tiga KK yang rumahnya rusak dampak dari abrasi tersebut. Bahkan, salah satu dapur warga juga sudah rusak alias hilang. Sementara air laut juga sudah menggerus bagian pondasi rumah warga.

Baca juga: TEWAS Bule Rusia di Guest House Kerobokan Badung! Kepala Terbungkus Plastik & Leher Terikat Sabuk

Baca juga: ASTON Denpasar Hotel Hadirkan Paket Wedding untuk Momen Tak Terlupakan

 

"Kalau total yang terdampak 5 KK, sementara yang rumahnya sampai rusak ada 3 KK," ungkap Agus Artana saat dikonfirmasi, Rabu 30 April 2025. 

Dia melanjutkan, pihaknya juga telah melakukan pengecekan lokasi musibah abrasi tersebut. Diketahui, cuaca ekstrem yang terjadi mengakibatkan air laut sampai masuk pemukiman sejak 28 April kemarin. Saat ini, luas daerah yang terdampak abrasi sepanjang 300 meter dari barat ke timur pantai.

"Sudah dari dulu sebenarnya, tapi sekarang dampaknya hingga merusak rumah warga," imbuhnya. 

Menindaklanjuti kejadian tersebut, BPBD Jembrana telah melaksanakan penanganan termasuk memberikan sejumlah bantuan seperti sembako, matras BNPB, alat masak, piring sendok hingga baskom.

"Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, dua KK kita ungsikan sementara dengan membangun tenda keluarga di lokasi dekat itu. Namun lahannya meminjam dari orang lain," tuturnya.

Dengan kondisi ini, kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat desa setempat untuk membangun tanggul sementara seperti karung pasir secara bergotong royong. Pihaknya juga telah memberikan bantuan ban bekas sebagai bahan untuk tanggul sementara.

Sementara untuk jangka panjangnya pihak BPBD Jembrana segera bersurat ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida untuk penanganan berupa pembangunan senderan pengamanan seperti revetment. "Kami harap abrasi ini tak meluas lagi kedepannya," harapnya.

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved