Berita Politik
Pengurus PSI Buleleng Kompak Lepas Jabatan, I Komang Subrata Yasa Nyatakan Mundur
Ketua Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Buleleng, I Komang Subrata Yasa memutuskan untuk mundur
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Pengurus PSI Buleleng Kompak Lepas Jabatan, I Komang Subrata Yasa Nyatakan Mundur
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Ketua Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Buleleng, I Komang Subrata Yasa memutuskan untuk mundur dari jabatannya.
Pengunduran diri Subrata mengikuti jejak Ketua DPW PSI Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto, yang lebih dahulu menyatakan mundur.
Subrata yang ditemui awak media pada Kamis (1/5/2025) mengungkapkan, niatnya untuk mundur sejatinya sudah ada pasca hajatan Pemilu 2019 lalu.
Baca juga: KISRUH Pilkada! PSI Sebut Kaesang Taat Konstittusi, Raja Juli Antoni: Clear ya Tak Maju Pilkada 2024
Hanya baru bisa direalisasikan pada April 2025.
Alasan utama untuk mundur pada tahun 2019 lalu, karena ia ingin istirahat dari dunia politik.
Sebab diakui pekerjaan di politik sangat berat.
"Cuma saat itu Ketua DPW PSI Bali meminta saya untuk berjuang lagi," ucapnya.
Baca juga: Pendatang Baru Berpeluang Jadi Wakil Ketua DPRD Denpasar, Ada PSI dan Gerindra
Subrata menegaskan, di partai ini ia bukanlah pengurus biasa. Sebab ia turut andil dalam mendirikan PSI Bali bersama Adi Susanto.
"Saya salah satu pendiri PSI Bali, jadi bukan pengurus biasa. Saya dirikan partai ini bersama bro Adi Susanto tahun 2015, mengurus badan hukum, verifikasi ke Kemenkumham, verifikasi faktual KPU, hingga dinyatakan sebagai peserta pemilu 2019," ungkapnya.
Sedangkan alasan mundurnya saat ini, Subrata mengatakan karena Adi Susanto telah mundur. Di samping juga alasan pribadi.
Baca juga: Daftar Lengkap Nama Anggota DPRD Kota Denpasar Resmi Dilantik Hari Ini: PDIP 22, Gerindra 9, PSI 3
"Sekarang saya ingin konsentrasi ke usaha dan keluarga," imbuhnya.
Keputusan pengunduran diri ini sempat dia utarakan kepada pengurus di tingkat kecamatan.
Karena kesibukan masing-masing pengurus, pertemuan formal tak sempat dilakukan. Alhasil ia memilih menghubungi mereka satu per satu lewat telepon.
Baca juga: DPD Gerindra Bali Terima Dukungan PSI Untuk Pilkada 2024, De Gadjah: Kemungkinan Bisa Koalisi
"Setelah saya sampaikan, mereka pun memutuskan ikut mundur. Termasuk sekretaris dan bendahara juga. Keputusannya pun beragam, ada yang karena bekerja ke luar negeri. Sehingga saya fasilitasi sekalian," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.