Danrem Sebut TMMD di Depeha Wujud Ngayah TNI untuk Masyarakat Buleleng

Danrem Sebut TMMD di Depeha Wujud Ngayah TNI untuk Masyarakat Buleleng

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 yang digelar di Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng tak sekadar proyek pembangunan fisik.

Lebih dari itu, program ini menjadi bentuk nyata semangat 'ngayah', atau pengabdian tulus tanpa pamrih yang diusung TNI kepada masyarakat.

Baca juga: Waasintel KSAD Brigjen TNI Moch. Sjasul Arief Tinjau Langsung Progres TMMD di Bangli

Hal tersebut diungkapkan Danrem 163/Wirasatya, Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra. Dikatakan jika pihaknya memiliki semboyan 'Paten' yang terdiri dari lima kata, yakni peduli, aman, tulus, empati dan ngayah. 

"(Kata) yang terakhir ini yang penting bagi kita sebagai orang Bali, yakni ngayah. Kebetulan Danremnya juga orang Bali, yang harus ngayah untuk masyarakat Buleleng, dan secara lebih luas untuk masyarakat Bali. Salah satunya melalui kegiatan TMMD ini," ucapnya, Selasa (6/5/2025).

Baca juga: Anggota Bhabinkamtibmas Lakukan Pengawasan Kelulusan Online Siswa SMA/SMK di Kuta Selatan

Menurut Danrem, program TMMD di Depeha menjadi simbol keterikatan antara TNI dan rakyat. Bukan sebagai pihak yang berjarak, tetapi sebagai satu kesatuan yang bekerja dan membangun bersama demi kesejahteraan bersama. 

"Pada program TMMD kali ini, kami melibatkan 200 prajurit. Termasuk juga melibatkan instansi lain. Seperti kepolisian, BPBD, dinas perhubungan, termasuk juga tokoh-tokoh di desa," ujarnya. 

Danrem memaparkan pelaksanaan TMMD ke-124 mencakup dua kegiatan, yakni fisik dan non fisik. Sasaran fisik adalah pembuatan jalan, yang menghubungkan antar desa.

Baca juga: Perbaiki Kualitas Air Bersih, Satgas TMMD Bangli Bangun Sumur Bor di Desa Tiga

Dengan harapan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Desa Depeha ini terkenal dengan potensi mangganya. Sementara ini akses jalan di sekitar kurang representatif. Dengan pembangunan jalan ini, kami harap jalur distribusi semakin lancar, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," ucapnya. 

Danrem juga mengatakan, TMMD tak hanya sekadar membangun jalan. Adapula hal lain yang juga menjadi sasaran. Misalnya penyediaan air bersih yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat. 

Tak hanya itu pihaknya juga melakukan rehabilitasi kepada rumah tidak layak huni (RTLH). Total ada tiga rumah yang menjadi sasaran.

"Hal-hal ini yang menjadi pertimbangan kami menentukan lokasi TMMD di Desa Depeha," jelasnya. 

Sementara Dandim 1609/Buleleng Letkol Kav Angga Nurdyana yang juga selaku Ketua Satgas TMMD ke-124 mengatakan, jalan yang digarap sepanjang 1,2 kilometer. Tak hanya meningkatkan kualitas jalan, pihaknya juga memperlebar badan jalan dari semula tiga meter menjadi enam meter. 

"Kami melakukan betonisasi dengan ketebalan 12 sentimeter. Jalan ini tidak hanya menjadi akses perekonomian, namun juga menjadi akses bagi masyarakat yang hendak melakukan kegiatan peribadahan ke pura desa," ujarnya. 

Lanjut Dandim, untuk memberikan rasa aman pada masyarakat, pihaknya membangun drainase di titik-titik yang rawan longsor sepanjang 501 meter.

Tak hanya itu pihaknya juga membangun senderan sepanjang 300 meter dengan ketinggian bervariasi. Mulai dari 1 meter hingga 5 meter.

Kegiatan fisik juga menyasar penyediaan air bersih, kepada 60 KK. Ia menjelaskan, 60 KK tersebut selama ini membangun pipa sambungan rumah secara swadaya. Namun sudah banyak yang terputus.

"Jadi kami membangun bak penampung air dan pipa sambungan rumah," jelasnya. 

Dalam TMMD ini pihaknya juga menanam 300 pohon mangga. Yang mana tujuannya untuk pemenuhan ekonomi bagi masyarakat sekitar. (*)