Berita Bali

GIRI Prasta Hadiri Puncak HUT ke-21 Baladika Bali, Wagub Sebut Tak Perlu Ormas Lagi di Bali!

Serta hubungan manusia dengan alam, melalui kegiatan resik-resik (Bali bersih) dan penebaran benih ikan di sungai.

ISTIMEWA
Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, menghadiri puncak perayaan HUT ke-21 Baladika Bali Angunggah Shanti di Wantilan Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Penebel, Tabanan, Senin (Soma Paing Langkir), 5 Mei 2025. 

Hal senada diungkapkan Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, bersama Ketua Umum Aliansi Bali Angunggah Shanti, Anak Agung Suma Widana. Menurut Bupati Sanjaya, Baladika Bali harus terus menjadi penjaga budaya dan pelindung Bali.

"Pemerintah tidak bisa sendiri menjaga budaya Bali, namun kehadiran Baladika Bali untuk ikut menjaga tanah Bali yang diwarisi dengan kekuatan adat istiadat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal akan menjadi pilar pemersatu dan penjaga budaya Bali, sekaligus pilar perdamaian dalam melindungi Bali," jelasnya.

Sebagai penutup, karena Bali merupakan destinasi wisata dunia, Ketua Umum Aliansi Bali Angunggah Shanti, Anak Agung Suma Widana, mengajak seluruh anggota untuk mengedepankan sopan santun, memperkuat persaudaraan, dan menjaga budaya Bali melalui sinergi dengan TNI-POLRI serta Pecalang Desa Adat.

Wagub Giri Prasta Sebut Tak Perlu Ormas Luar Daerah di Bali

Kehadiran organisasi masyarakat (Ormas) di Bali menuai reaksi berbagai pihak. Apalagi Bali sudah memiliki pecalang. Kehadiran Ormas baru di Bali dikhawatirkan menjadi wadah untuk melakukan aksi-aksi premanisme seperti di beberapa daerah lain.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali, Irjen Pol Daniel Adityajaya menegaskan tidak akan memberikan ruang untuk tindakan premanisme atau perbuatan yang tidak mengindahkan undang-undang baik berbentuk perorangan maupun kelompok.

“Apabila rekan-rekan melihat perbuatan premanisme di lapangan, kita sebagai Anggota Polri tidak boleh ragu untuk bertindak menegakkan hukum. Selain itu, lakukan tindakan tegas terhadap tindak kejahatan lainnya,” tegas Irjen Pol Daniel saat memimpin pelaksanaan apel pagi di halaman Mapolda Bali yang diikuti Wakapolda Bali, Pejabat Utama (PJU) Polda Bali dan personel Polda Bali, pada Senin (5/5). 

“Kami sebagai anggota Polri dibentuk untuk melindungi, mengayoman, dan melayani masyarakat,” sambungnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Nyoman Giri Prasta menanggapi ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya yang hadir di Bali. Ketika ditemui di Kantor Gubernur Bali pada, Senin 5 Mei 2025 Giri mengatakan Bali sudah memiliki aparatur negara baik itu TNI maupun Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Selain itu, Bali sudah memiliki pecalang. 

“Dari 1.400 lebih desa adat Itu sudah memiliki pecalang desa adat. Nah Pecalang desa adat ini mempunyai peran untuk menjaga estetika dresta wilayah adat itu sendiri,” jelas Giri Prasta
Lebih lanjut Giri Prasta juga mengatakan ketika periode pertama sudah dituangkan dalam Keputusan Pemerintah Provinsi Bali dibentuknya Bantuan Keamanan Desa Adat (Bankamda).

Sehingga kolaborasi antara TNI Polri serta aparat penegak hukum lainnya bersama-sama dengan tokoh dan masyarakat adat utamanya dari pecalang yang akan menjaga Bali. 

“Inilah yang harus menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat Bali itu sendiri. Di luar daripada itu peran penting masyarakat Bali harus peduli terhadap wilayahnya. Di mana bumi kita pijak di situ langit kita junjung itu, yang pertama prinsipnya kalau dengan ormas luar di Bali ini mempunyai prinsip untuk menjaga Keamanan dan kenyamanan saya kira tidak perlu karena sudah ada,” bebernya. 

Menurutnya, karena pecalang adalah merupakan simbol adat, agama, tradisi seni dan budaya Bali. Untuk itu, kata Giri Prasta pihaknya akan mengupayakan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memberikan insentif untuk pecalang. Sehingga betul-betul gerakan ngayah untuk masyarakat, menjaga alam, budaya dan manusia. 

Mengenai GRIB yang viral hingga membentuk kepengurusan di Bali, Giri Prasta mengatakan, bukan kewenangannya untuk menghentikan kegiatan ormas tersebut. “Persoalannya ada dan tidak ada itu bukan kewenangan saya. Tetapi saya tekankan sekali lagi kalau ormas luar akan menjaga Bali, saya kira saat ini tidak perlu,” tegasnya. 

Nantinya, Giri Prasta mengatakan akan berkoordinasi dengan Gubernur mengenai ormas dari luar ini.  “Dan beliau (Gubernur Bali) juga sudah menyatakan bahwa menolak,” kata dia. “Dan selanjutnya kami akan melihat dan mendengar secara langsung Aspirasi dari krama Bali itu sendiri,” ujarnya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved