Berita Denpasar
Program 1 KK 1 Sarjana di Denpasar Bali, Dimulai dari KK Miskin, Wawali: Kami Lakukan Bertahap
Program 1 KK 1 Sarjana di Denpasar Bali Diharapkan Bisa Dimulai Tahun 2026, Dimulai dari KK Miskin
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemkot Denpasar kini sedang menyusun penerapan program satu KK satu sarjana.
Dan saat ini program tersebut sedang disusun oleh Bappeda Kota Denpasar.
Nantinya program ini akan disinergikan dengan program serupa dari Pemprov Bali.
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengungkapkan, untuk tahap awal akan menyasar KK miskin.
Baca juga: 48 KK Miskin Ekstrem Terima Bantuan Sembako Korpri
"Ini kami lakukan bertahap, dimulai dari KK miskin. Mudah-mudahan 2026 sudah bisa jalan," papar Arya Wibawa.
Pihaknya mengatakan, nantinya akan berkomunikasi dengan kampus negeri maupun swasta.
"Bisa saja tidak mau di jurusan A, dia mau di jurusan B, makanya ini maksimalkan universitas apa yang akan kami ajak kerja sama. Kami jajaki dulu universitas yang bisa diajak kerja sama," paparnya.
Termasuk dengan memanfaatkan CSR yang ada di masing-masing universitas.
Terkait dengan anggaran untuk program ini, pihaknya masih melakukan perhitungan.
Dengan program ini, pihaknya berharap bisa membuat warga yang masih tergolong miskin bisa keluar dari kemiskinan.
"Nanti programnya akan kami kembangkan, selain KK miskin juga menyasar warga yang rentan miskin," paparnya.
Untuk diketahui, secara agregat, jumlah penduduk miskin sebanyak 27.270 jiwa dengan persentase 2,59 persen, menurun dari 2,68 persen pada tahun 2023.
Dalam upaya menekan angka kemiskinan, Pemerintah Kota Denpasar telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 59.858.717.900 pada tahun 2025.
Anggaran tersebut diarahkan untuk berbagai sektor, antara lain sektor pendidikan dengan alokasi Rp 2.380.899.000 untuk pemberian beasiswa.
"Ada sektor kesehatan sebesar Rp 40.259.721.600 untuk jaminan kesehatan," katanya.
Lalu sektor peningkatan keterampilan sebesar Rp 412.586.500 untuk pelatihan dan sertifikasi.
Sektor sosial sebesar Rp 504.074.000 untuk bantuan permakanan, sandang, dan pendataan.
Sektor infrastruktur sebesar Rp 2.056.800.000 untuk perbaikan rumah tidak layak huni dan sanitasi jamban, serta sektor pemberian bibit ternak dan tumbuhan sebesar Rp 183.300.000.
Arya Wibawa menambahkan, bahwa beasiswa pendidikan menjadi bagian penting dari upaya Pemerintah Kota Denpasar untuk memastikan bahwa anak-anak dari keluarga miskin memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan tinggi.
"Kami percaya bahwa investasi di bidang pendidikan, khususnya melalui program 1 KK Miskin 1 Sarjana, akan membuka peluang yang lebih luas bagi keluarga kurang mampu untuk memperbaiki kondisi ekonominya," kata Arya Wibawa. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.