Pendidikan

PROGRAM Sekolah Rakyat di Bali Dibangun di Karangasem, Disdik Bali Sebut Masih Cari Lahan

Kementerian Keuangan menyatakan pelaksanaan sekolah rakyat telah masuk dalam anggaran pendidikan pada APBN 2025. 

pixabay.com
ILUSTRASI - Presiden Prabowo dan sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih juga telah membahas secara khusus dalam rapat terbatas pada 24 Maret 2025 lalu. Program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan di seluruh daerah.  

TRIBUN-BALI.COM – Presiden Prabowo dan sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih juga telah membahas secara khusus dalam rapat terbatas pada 24 Maret 2025 lalu.

Program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan di seluruh daerah. 

Kementerian Keuangan menyatakan pelaksanaan sekolah rakyat telah masuk dalam anggaran pendidikan pada APBN 2025. 

Pemerintah pusat akan memberikan dukungan penuh, termasuk dalam penyediaan tenaga pendidik dan koordinasi dengan pemerintah daerah.

Baca juga: VIRAL Kekerasan Pada 3 Anak Laki-laki Beberapa Waktu Lalu, Polda Bali Tetapkan 7 Tersangka 

Baca juga: KOSTER: Bentuknya Ormas, Tapi Kelakuannya Preman, Sikap Tegas Gubernur Soal Ormas Luar di Bali

Mengenai hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengatakan di Bali sedang diusulkan agar terdapat satu Sekolah Rakyat yang berada di Kabupaten Karangasem

“Sedang diusulkan satu sekolah rakyat. Itu mudah-mudahan nanti bisa. Kalau ditinjau oleh pusat, itu bisa nanti dijadikan sekolah rakyat. Kita sedang merancang di Karangasem,” jelasnya, Rabu (7/5). 

Sebelum benar-benar berdiri, terdapat beberapa tahap pemeriksaan agar pembangunan Sekolah Rakyat benar-benar terjamin. Boy berharap semoga di tahun 2026 Sekolah Rakyat bisa beroperasi di Bali. 

Skema Sekolah Rakyat nanti akan ada asrama. Disebutkan, selama bersekolah di Sekolah Rakyat konsumsi siswa akan ditanggung, kemudian Sekolah Rakyat ini diperuntukkan untuk anak-anak dan siswa miskin.

Sekolah Rakyat merupakan sekolah berasrama dengan jenjang SD, SMP, dan SMA, yang 100 persen gratis untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

“Urgensi hadirnya Sekolah Rakyat yaitu program dari Bapak Presiden kita, terutama untuk anak-anak yang kurang mampu, pembiayaannya sehingga nanti itu sekolah digratiskan. Anggarannya kurang tahu saya, masih dari pusat, nanti akan dikucurkan,” terangnya. 

Disinggung mengenai lokasi detail Sekolah Rakyat di Karangasem? Boy menyatakan masih belum ditentukan. Sebab kata dia, Pemprov Bali masih mencari lahan seluas 5 sampai 10 hektare untuk membangun Sekolah Rakyat. “Ya, mudah-mudahan nanti anak-anak yang siswa miskin kan bisa ditampung di sana,” kata dia. 

Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) rencananya membangun infrastruktur Sekolah Rakyat Tahap 1 di 65 lokasi. Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, Kementerian 

PU telah berkoordinasi secara intensif dengan Kementerian Sosial serta kementerian/lembaga terkait untuk mempercepat pekerjaan konstruksi 65 lokasi Sekolah Rakyat Tahap 1. 

“Sekolah Rakyat Tahap 1 sebanyak 65 lokasi telah selesai disusun dokumen perencanaan teknisnya pada minggu ke-4 April 2025 dan ditargetkan mulai konstruksi pada minggu ke-3 Mei 2025,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti dilansir Kompas.com. 

Pelaksanaan Sekolah Rakyat Tahap 1 di 65 lokasi akan menggunakan metode Model 1, dengan lingkup kegiatan meliputi rehabilitasi atau renovasi bangunan eksisting milik Kementerian Sosial, Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, BUMN maupun Swasta. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved