Berita Gianyar
Bupati Tetapkan Kabupaten Gianyar Bali KLB Hama Tikus, Tempuh Jalur Sekala Niskala
Rapat koordinasi diharapkan dapat membantu para petani dalam menangani hama tikus dan meningkatkan produksi padi di Kabupaten Gianyar.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Satu ekor tikus bisa beranak seratusan dalam setahun, siklus hidup yang panjang serta adaptasi yang baik.
Faktor lainnya seperti musuh alami yang sudah berkurang seperti ular dan burung hantu serta ketersediaan makanan yang selalu ada.
“Faktor ekstrinsiknya yaitu ketersediaan makanan yang selalu ada, hal ini juga menyebabkan lonjakan populasi karena tikus dapat berkembangbiak dengan cepat ditambah ketersediaan pakannya ada. Ketersediaan makanan melimpah bagi tikus karena sistem tanam yang bergiliran dalam satu subak, atau tulak sumur bukan kerta masa atau menanam padi secara serentak,” paparnya.
Prof. Supartha juga menyayangkan kurangnya pemantauan secara teratur yang dilakukan di sawah, sehingga pengendalian hama tidak dilakukan mulai dari awal.
Dirinya juga menyarankan agar Bupati Gianyar meningkatkan kapasitas petani sebagai ahli penyakit hama tumbuhan mengingat petani lebih memahami kejadian di lapangan sehingga pemantauan dan penanganannya dapat dilakukan dengan cepat.
Sebagai kesimpulan atau rekomendasi, Prof Supartha menyarankan agar pengendalian hama tikus pada saat padi masa vegetatif perlu sanitasi lingkungan dan kimia (Rodentisida).
“Saya sarankan demikian karena cukup efektif mengingat tikus sudah mulai melakukan penyerangan pada vase vegetatif dan merusak batang padi. Sebelum diberikan umpan beracun sebaiknya dilakukan perumpanan pendahuluan untuk membiasakan tikus makan umpan tanpa racun selama 2 sampai 3 hari,” jelasnya.
Mengantisipasi dogma di masyarakat yang enggan memasang racun tikus di sawah, Bupati Mahayastra juga meminta pendapat PHDI dan FKUB sehingga masyarakat mendapatkan penjelasan atau pemahaman yang lebih baik.
Bahwa pemberian Rodentisida dimaksudkan untuk mengendalikan jumlah tikus yang ada di sawah bukan memberantasnya, meski demikian tetap harus meminta izin dengan sesajen terlebih dahulu.
Dari berbagai saran dan masukan yang diterima, Bupati Mahayastra akan segera memberikan bantuan kepada petani untuk pengadaan Rodentisida dan meminta bantuan TNI/Polri agar masalah petani segera bisa terselesaikan serta sesuai saran PHDI akan melaksanakan upacara keagamaan secara Hindu untuk memohon agar hama tikus dapat dikendalikan.
Kapolres Gianyar, AKBP Umar menyatakan pihak kepolisian telah menerima laporan terkait serangan hama tikus dari jajaran Polsek dan Bhabinkamtibmas.
Ia juga menekankan bahwa penggunaan predator alami seperti burung hantu dapat menjadi solusi efektif dalam pengendalian hama tikus.
“Polres Gianyar siap siaga dalam mendukung langkah-langkah terpadu pengendalian hama tikus di wilayah hukum Kabupaten Gianyar. Upaya ini bertujuan menjaga ketahanan pangan dan stabilitas sosial masyarakat petani,” ujarnya.
Serangan hama tikus ini pertama kali diketahui di Subak Patas yang kemudian meluas.
Hingga saat ini, Dinas Pertanian Gianyar belum menerima laporan dari subak-subak yang ada di Gianyar tentang serangan hama tikus.
“Jadi kami belum bisa memberikan data pasti berapa subak yang terdampak, tidak semua subak melaporkan kejadian serangan hama tikus, entah memang tidak terdampak atau belum melapor,” ujar Kepala Dinas Pertanian Gianyar, Anak Agung Putri Ari. (weg)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.