Pendidikan

Suwirta Khawatir Kualitas Belajar Turun, Komisi IV DPRD Bali Soroti Banyaknya Kepsek SMA Dijabat Plt

Sebanyak 30 Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat seperti SMK dan SLB Negeri di Bali dijabat oleh pelaksana tugas (Plt).

pixabay
ILUSTRASI - Sebanyak 30 Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat seperti SMK dan SLB Negeri di Bali dijabat oleh pelaksana tugas (Plt). 

TRIBUN-BALI.COM  – Sebanyak 30 Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat seperti SMK dan SLB Negeri di Bali dijabat oleh pelaksana tugas (Plt).

Kepala sekolah (Kepsek) definitif ini juga merupakan Kepsek di salah satu sekolah lainnya. Hal ini pun dikhawatirkan berdampak pada menurunnya kualitas proses belajar mengajar di sekolah bersangkutan.

Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Nyoman Suwirta mengungkapkan kondisi ini dalam Rapat Kerja Komisi IV DPRD Bali bersama Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, dan Komisi I, II, dan III DPRD Bali, di Ruang Rapat Banmus Gedung DPRD Bali, Rabu (14/5) kemarin. 

Baca juga: Baru 5 SMP Disasar MBG,  Pemkot Denpasar Siapkan Dana Pendamping Rp 10 Miliar

Baca juga: Ada 1.800 Wajib Pajak Baru, Bapenda Badung Laporkan Tambahan Ribuan WP 

Menyikapi kondisi ini, Suwirta mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan rapat sebanyak 3 kali bersama Disdikpora Bali. Sebab, ketika Komisi IV DPRD Bali melakukan kunjungan kerja ke sekolah SMA, SMK, dan SLB Negeri kabupaten/kota se-Bali ditemukan masih banyak kepala sekolah dijabat Plt. 

Pihaknya khawatir kondisi ini akan menurunkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah tersebut. Sebab, Plt. kepsek bersangkutan menjabat sebagai kepsek definitif di sekolah lainnya.

“Kondisi ini telah kami rapatkan bersama Disdikpora Bali sebanyak 3 kali. Banyak sekali Plt. (Kepsek), tidak saja di SMA dan SMkK, tetapi di SLB juga dijabat Plt. Jadi proses belajar mengajarnya kurang maksimal, karena mereka (Plt. Kepsek,red) harus lari ke sini dan ke sekolah tempatnya menjadi kepsek definitif. Tentunya agar itu segera diisi,” kata Suwirta

Suwirta berharap setelah Gubernur Bali melantik pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemprov Bali belum lama ini, agar pengisian Kepsek yang kosong segera dilakukan. 

“Karena memang beberapa tahun ini ada kekosongan belum diisi, mungkin habis pengisian eselon II dan III, Pak Gubernur akan menindaklanjuti dengan penempatan tugas tambahan kepada seorang guru (yang memenuhi syarat,red), yaitu menjadi kepala sekolah definitif,” imbuhnya. (sar) 

Banyak yang Pensiun

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bali, IKN Boy Jayawibawa mengungkapkan ada sebanyak 30 sekolah, baik SMA, SMK, maupun SLB Negeri di Bali saat ini masih dijabat Plt. Kepsek. Terdiri dari 19 SMA, 8 SMK, dan 3 SLB. 

Pengisian Plt. Kepsek ini disebabkan karena banyak Kepsek yang sudah pensiun. Namun, karena Gubernur Bali baru terpilih, maka hal ini baru bisa dilaporkan ke Gubernur Bali definitif. 

Dikatakan, saat ini usulan pengisian kepsek di sekolah tersebut telah dilakukan. Namun, masih menunggu izin dari BKN (Badan Kepegawaian Nasional) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). (sar)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved