Pangdam IX/Udayana Temui Putra Pahlawan Bali I Gusti Ngurah Rai, Kenang Perang Lawan Penjajah

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto bertemu dengan I Gusti Ngurah Gede Yudana yang merupakan putra dari Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai. 

Keduanya berjumpa saat rombongan pejabat Kodam IX/Udayana melaksanakan anjangsana ke Puri Ngurah Rai yang terletak di Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, pada Kamis 15 Mei 2025.

Anjangsana ini dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Kodam IX/Udayana yang jatuh pada 27 Mei 2025 mendatang, dengan kegiatan yang penuh nilai historis di tempat kelahiran Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai. 

Anjangsana ini menjadi bentuk penghormatan dan silaturahmi yang mengakar kuat pada nilai perjuangan serta semangat kepahlawanan. 

Baca juga: Pangdam Piek Budyakto: Satgas Kawal SE Gubernur, Jajaran Kodam IX Udayana Stop Pakai Botol Plastik

Rangkaian kegiatan diawali dengan tabur bunga dan peletakan karangan bunga di Monumen Ngurah Rai. 

Penglingsir Puri  yang juga putra sang pahlawan, I Gusti Ngurah Gede Yudana, menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi perhatian dan penghargaan kepada perjuangan ayahanda.  

Hubungan I Gusti Ngurah Rai dengan Kodam Udayana telah terjalin sejak dahulu mengingat Perjuangan Gusti Ngurah Rai merupakan cikal bakal berdirinya Kodam Udayana. 

"Ini sebagai bentuk penghormatan terhadap semangat pantang menyerah para pahlawan dan rakyat Bali,” ujar I Gusti Ngurah Gede Yudana.

Pada kesempatan yang sama, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto menekankan pentingnya melestarikan nilai-nilai perjuangan sebagai warisan bangsa. 

“Kami, prajurit Kodam IX/Udayana, akan terus menjaga dan melestarikan semangat juang para pahlawan melalui berbagai kegiatan seperti ini. Mempererat silaturahmi antara Kodam Udayana dan keluarga besar para pahlawan,” ujar Pangdam.

Pangdam menegaskan komitmen jajaran Kodam IX/Udayana dalam meneruskan semangat perjuangan I Gusti Ngurah Rai, khususnya dalam perjuangan memimpin Pasukan Ciung Wanara dalam Perang Puputan melawan penjajah Belanda. 

“Pupuk semangat kepahlawanan ini, dalam pengabdian kita kepada Bangsa dan Negara," jelasnya. (*)

Kumpulan Artikel Bali