Berita Buleleng
Perdana di Buleleng, 15 Sekolah di Desa Dencarik Mulai Jalankan Program MBG
Program Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), di Kabupaten Buleleng untuk pertama kalinya menyasar Desa Dencarik, Kecamatan Banjar
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Perdana di Buleleng, 15 Sekolah di Desa Dencarik Mulai Jalankan Program MBG
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Program Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), di Kabupaten Buleleng untuk pertama kalinya menyasar Desa Dencarik, Kecamatan Banjar pada Senin (19/5/2025).
Dalam pelaksanaannya, total ada 15 sekolah yang menjadi sasaran.
Pelaksanaan perdana program MBG ini secara simbolis dipusatkan di SDN 1 Dencarik, Kecamatan Banjar.
Baca juga: Sebanyak 328 Siswa SMPN 3 Denpasar Santap MBG Dari SPPG Polda Bali
Pantauan Tribun-Bali.com, menu MBG disajikan menggunakan ompreng stainless steel.
Para siswa tinggal membawa alat makan berupa sendok dan garpu. Termasuk juga membawa minuman sendiri.
Sekitar pukul 09.15 wita bertepatan dengan istirahat pertama, sajian MBG mulai dibagikan ke para siswa.
Baca juga: Penerima Manfaat MBG Baru Belasan Persen di Jembrana, Simak Alasannya Berikut Ini
Mereka nampak antusias menerima makanan yang merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini.
Ada lima jenis makanan yang disajikan. Meliputi karbohidrat berupa nasi putih, sayuran berupa capcay, lauk pauk berupa tempe orek dan ayam kecap, serta buah berupa semangka.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Banjar, Rusdianto mengungkapkan, secara umum menu yang disajikan sama untuk tiap siswa.
Baca juga: Cakupan Program MBG Presiden Prabowo di Jembrana Masih Rendah, Hanya 3 Dapur Umum
Walau demikian pihaknya tetap menyediakan menu khusus untuk 11 porsi.
"Ini karena ada yang tidak suka nasi. Sehingga kami ganti kebutuhan karbohidratnya dengan kentang. Demikian pula ada yang vegetarian dan tetap kami fasilitasi," jelasnya.
Pelaksanaan program MBG pertama di wilayah Desa Dencarik menyasar 15 jenjang pendidikan. Meliputi 5 TK, 9 SD, dan 1 SMA dengan total sajian sebanyak 1844 porsi.
Rusdianto mengatakan, sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) sekolah yang menjadi sasaran idealnya 3 kilometer atau maksimal 30 menit dari dapur sehat.
"Masaknya hari ini kita mulai dari jam 01.00 pagi. Itu kita mulai masak nasi dan jenis masakan yang mampu bertahan agak lama. Sedangkan sayur kita mulai memasak pada jam 05.00 wita," sebutnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.