Berita Gianyar

Biogas Dari Kotoran Hewan Ternak, Buat Warga Gianyar Bali Hemat Pengeluaran Gas Untuk Memasak

Diakui Rudiarta awalnya banyak warganya yang memproduksi biogas secara mandiri di masing-masing rumah. 

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Pengelolaan biogas di rumah warga di Banjar Penyabangan, Desa Kerta, Payangan Gianyar. Biogas Dari Kotoran Hewan Ternak, Buat Warga Gianyar Bali Hemat Pengeluaran Gas Untuk Memasak 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Siapa sangka kotoran binatang ternak dapat menjadi hal yang bernilai ekonomis. 

Jika selama ini kotoran ternak acapkali hanya dijadikan pupuk kompos untuk tanaman, di Banjar Penyabangan, Desa Kerta, Payangan Gianyar, selain digunakan untuk pupuk kompos, kotoran hewan ternak yang berasal dari sebagian besar hewan ternak babi dijadikan biogas

Rupanya pemanfaatan kotoran hewan ternak menjadi biogas sudah dilakukan beberapa warga Banjar Penyabangan sejak tahun 2010. 

Kepala Lingkungan Banjar Penyabangan yakni Wayan Rudiarta menjelaskan bagaimana mulanya warganya bisa mengelola biogas. 

Baca juga: Pemprov Beli Beri Izin Ternak Sapi Melintas ke Bali Menuju Pulau Jawa dari NTB 

“Awalnya kami mendapatkan bantuan CSR untuk biogas. Bantuan ini sangat bermanfaat apalagi di tengah kemelut gas LPG pernah langka, sehingga biogas jadi alternatif untuk warga memasak,” jelas Rudiarta ketika ditemui, Rabu 21 Mei 2025. 

Diakui Rudiarta awalnya banyak warganya yang memproduksi biogas secara mandiri di masing-masing rumah. 

Namun karena seringnya terjadi alih fungsi lahan tersisa 10 titik biogas di Banjar Penyabangan dengan hanya 5 titik yang aktif. 

“Karena ada alih fungsi lahan jadi berkurang kebanyakan jadi bangunan. Dulu sempat dikabarkan Banjar ini akan mandiri energi karena banyak biogas,” imbuhnya. 

Yang jelas, kata Rudiarta, minat dari warga masih ada untuk mengelola biogas

Namun kondisi dan situasi tidak memungkinkan karena jarak letak rumah dan kandang jauh. 

Sedangkan biogas ini maksimal harus berada 100 meter dari dapur, jika terlalu jauh daya gasnya tidak akan sampai ke dapur. 

Sementara itu, salah satu warga pemilik biogas di Banjar Penyabangan yakni Wayan Madra mengatakan, terdapat beberapa keuntungan menggunakan biogas ini. 

Dan dalam sehari biogas ini dapat digunakan memasak hingga 4 jam. 

“Untuk masak, jualan bubur, hemat sebulan. Biasanya tambahan gas, pakai gas LPG, kalau ada hari raya. Setiap hari pakai biogas,” kata Madra. 

Proses pengolahan kotoran menjadi biogas yakni bermula dari kotoran hewan ternak dikumpulkan lalu ditampung di wadah bernama Inlet. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved