Berita Bali

Mengkhawatirkan, Diabetes Usia Remaja di Bali Tembus 23 Kasus, Klungkung Terbanyak dengan 14 Kasus

Kasus diabetes pada usia remaja di Bali mengkhawatirkan. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali dari hasil deteksi dini gula darah sesuai

Diabetes.co.uk/Ilustrasi Diabetes
Ilustrasi Diabetes - Mengkhawatirkan, Diabetes Usia Remaja di Bali Tembus 23 Kasus, Klungkung Terbanyak dengan 14 Kasus 

Hasil ini menurutnya tidak lepas dari skrining masif yang dilakukan Dinkes Klungkung. Hasil ini menjadi peringatan, bagaimana mulai mulai banyak remaja yang bersiko diabetes

Tingginya angka gula darah di kalangan remaja tidak hanya pengaruh genetik, tapi karena pola makan tidak sehat dan gaya hidup sedentari.

Konsumsi berlebihan makanan manis, kelebihan asupan karbohidrat, serta minimnya aktivitas fisik.

Terkait data ini, pihaknya menekankan pentingnya memperkuat kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), khususnya di kalangan remaja.

“Germas ini sering dianggap remeh, padahal sangat penting untuk mencegah penyakit kronis sejak dini. Ini harus jadi perhatian kita semua,” tegas Ardana.

Sebagai langkah konkret, Dinkes Klungkung juga aktif melakukan edukasi ke sekolah-sekolah melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Program ini dilaksanakan secara kolaboratif bersama Dinas Pendidikan.

“Dinkes tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh dukungan dari semua pihak, termasuk sekolah, keluarga, dan masyarakat luas untuk menekan angka diabetes ini,” ungkap dia.

Sedangkan Kepala Dinkes Provinsi Bali, Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M.Kes mengimbau agar anak-anak juga turut menerapkan pola hidup sehat.

“Melalui Promkes Provinsi Bali, Kabupaten/Kota dan Puskesmas kepada masyarakat untuk pola hidup sehat dengan CERDIK. Cek kesehatan secara teratur, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stres,” ujar Anom. 

Kasus diabetes tinggi tersebut juga disoroti Komisi IV DPRD Provinsi Bali yang sebelumnya menggelar rapat terkait pembahasan kebijakan Jaminan Kesehatan dan Ketenagakerjaan dengan BPJS Ketenagakerjaan beberapa hari lalu. 

Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Suwirta menjelaskan kasus diabetes/prediabetes usia remaja ini sebenarnya sudah ada terjadi di kota-kota besar.

Terungkap anak remaja  terdeteksi terkena diabetes  saat  Diskes  melakukan cek gula darah di masing masing kabupaten/kota di Bali ternyata kasusnya juga sama.

“Tentu diabetes ini diketahui ada beberapa penyebab keturunan, pola makan dan pola hidup,” jelas Suwirta, Rabu (21/2). 
Untuk kasus anak kemungkinan penyebabnya cenderung pola makan atau minum.

Menurut Suwirta,  anak-anak mudah mendapatkan makanan, karena mudah pesan lewat ojek online.

“Pesan makanan dan minuman cepat saji termasuk mikol ditambah begadang sambil main gawai atau game,” bebernya. 
Oleh sebab itu, Komisi IV DPRD Bali mengundang Dinkes dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) untuk menindaklanjuti data tersebut. Hal ini untuk memastikan dan mengambil sampel darahnya kembali dengan diperiksa dalam keadaan puasa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved