Berita Badung

Update Penembakan di Munggu, Istri Korban Diketahui Masih Trauma dan Tidak Kenal Pelaku

Update Penembakan di Munggu, Istri Korban Diketahui Masih Trauma dan Tidak Kenal Pelaku

istimewa
Tim gabungan usaibmelakukan olah TKP ulang di vila Casa 1 untuk mencari bukti-bukti dan fakta baru. Penembakan Di Munggu Bali, SG Dalam Pemulihan Dan Akan Diperiksa, Polres Badung Lakukan Patroli 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Penembakan Warga Negara Asing (WNA) Australia di Casa Santisya Vila, Mengwi, Badung terus dilakukan penyelidikan aparat kepolisian. Mengingat, sampai saat ini motifnya masih masih belum terungkap.

Bahkan pihak keluarga korban tidak mengetahui ketiga pelaku yang diamankan aparat gabungan dari Polres Badung, Polda Bali, Interpol, Imigrasi dan Bareskrim Mabes Polri. Alhasil kasus tersebut menyisakan trauma berat kepada istri korban ZR. 

Baca juga: KEJAHATAN Ketut Eva di Buleleng Terungkap dari Ponsel, Wanita 30 Tahun Tertangkap di Kubutambahan

Melalui kuasa hukumnya, disebutkan istri korban sampai saat ini masih berada di Bali. Dia diakui masih trauma berat akan meninggalkan sang suami ZR yang ditembak di depan matanya sendiri.

"Jadi istri korban yakni GJ (30), yang merupakan klien kami sampai saat ini masih trauma berat. Awalnya kami ingin ajak memberikan keterangan, namun karena kondisinya jadi batal," ujar Tim kuasa hukumnya yakni Sary Latief didampingi Boris Tampubolon dan Pahrul dalimunthe pada rilis yang dilaksanakan di Kerobokan Badung pada Selasa 24 Juni 2025.

Baca juga: KRONOLOGI LENGKAP Perkelahian Antar Remaja yang Viral di Sesetan Denpasar

Sary Latif mengaku ingin meluruskan informasi yanh beredar. Pihaknya mengaku jika korban dan istrinya tersebut baru kali pertamanya datang ke Bali. Bahkan tujuannya ke Bali untuk berlibur dan merayakan ulang tahun istri korban.


"Jadi dua bulan lalu mereka membuat pasport. Karena mereka memiliki 6 anak, jadi korban ini kasihan dengan istrinya yang terus mengurus anak. Makanya suaminya ini memutuskan untuk berlibur ke Bali," ucapnya.


Diakui korban dan istrinya baru tiba di Bali pada Kamis 12 Juni 2025. Jelang kejadian atau keesokan harinya mereka makan malam dan langsung pulang ke villa tempat dia menginap. Hanya saja pada malam harinya sekitar pukul 24.00 wita lebih terjadi insiden penembakan tersebut.


"Yang ingin kita luruskan, tidak benar korban ini sudah tinggal lama di Bali. Hal ini pun menyisakan luka yang sangat mendalam, mengingat saat hari ulangtahunnya, klaien kami harus melihat jenazah suaminya yang meninggal karena ditembak," bebernya.


Sementara penasehat hukum lainnya yakni Pahrul dalimunthe menambahkan jika keluarga korban sangat berterimakasih dan mengapresisasi aparat kepolisian di Indonesia yang mempu mengungkap kasus itu pada 2x24 jam. Hanya saja dirinya mengaku jika penembakan yang dilakukan sangatlah terorganisir dan terencana. Bahkan tujuannya itu memang untuk membunuh korban dengan melihat titik-titik penembakan yang dilakukan.


"Kemarin kami baru lihat hasil visumnya dari porensik, dan memang benar terlihat jelas itu untuk melakukan pembunuhan. Apalagi dilapangan korban ini dikejar sampai ke kamar mandi dan ditembak berkali-kali," bebernya 


Selain itu, diketahui terorganisir karena usai melakukan penembakan, pelaku juga mengganti kendaraan secara sistematis, untuk menghindari jejak hingga berhasil sampai keluar negeri dengan tujuan kamboja.


"Ini menurut kami bukan sembarangan, karena para pelaku menggunakan sesuatu yang bukan murahan. Mulai dari senpi, sampai kendaraan yang tidak murah. Selain itu para pelaku juga nginap di hotel yang mewah di Jakarata, sebelum kabur melalui Bandara Soekarno Hatta," ucapnya.


Lebih lanjut dirinya menjelaskan sampai saat ini keluarga sangat takut dan masih berfikir siapa pelaku atau dalang penembakan ini. Bahkan apa kasus itu salah tembak, atau memang keluarganya yang menjadi sasaran.


"Pada intinya keluarga korban ingin privasi mereka di jaga. Mengingat semua akan berpengaruh pada anak-anak mereka yang saat ini masih di Australia. Anak mereka umur 9 bulan dan 3 tahun, namun ada 4 anak yang diangkat," imbuhnya ssmbari mengatakan sebenarnya tulang punggungnya adalah korban. 


Seperti diketahui, aksi penembakan brutal terjadi di sebuah villa mewah yang berlokasi di Jalan Pantai Munggu Seseh,  Banjar Sedahan, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung pada Sabtu 14 Juni 2025 dini hari.


Dalam insiden mengerikan ini, dua WNA asal Australia menjadi korban. Satu korban meninggal dunia di tempat, sementara satu lainnya mengalami luka tembak serius


Korban meninggal dunia diketahui bernama Zivan Radmanovic (33), sementara rekannya, Sanar Ghanim (35), mengalami luka berat dan sempat  dirawat intensif di BIMC Hospital Kuta. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Medium

Large

Larger

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved