PKB 2025

Viral Anak-Anak Buleleng Pentas Hujan-hujanan di PKB 2025, Ini Kisah Ketua Sanggar

Hujan deras mengguyur panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Denpasar, Rabu (25/6/2025) malam.

Istimewa
DIGUYUR HUJAN - Penampilan anak-anak dari Sekaa Gong Kebyar Anak-Anak (GKA) Sanggar Seni Manik Uttara, Buleleng pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-XLVII, Rabu (25/6/2025). Meskipun diguyur hujan deras, mereka tetap menampilkan penampilan yang memukau. 

Viral Anak-Anak Buleleng Pentas Hujan-hujanan di PKB 2025, Ini Kisah Ketua Sanggar

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Hujan deras mengguyur panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Denpasar, Rabu (25/6/2025) malam.

Sebagian besar penonton berhamburan mencari tempat berteduh.

Namun, semangat anak-anak dari Sekaa Gong Kebyar Anak-Anak (GKA) Sanggar Seni Manik Uttara, Buleleng, tak ikut surut.

Baca juga: Gong Kebyar Anak-anak Pukau Penonton, Pentas Spektakuler “Dolanan Gayung Batu” di PKB 2025

Mereka tetap memilih naik panggung dan melanjutkan pentas di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-XLVII, meski tanpa dukungan sound system dan di bawah guyuran hujan deras.

Pada saat itu, GKA Manik Uttara sejatinya telah menampilkan dua dari tiga materi yang dibawakan, yakni Tabuh Kreasi Damana dan Tari Magrumbungan.

Penampilan anak-anak dari Sekaa Gong Kebyar Anak-Anak, Buleleng 52
Penampilan anak-anak dari Sekaa Gong Kebyar Anak-Anak (GKA) Sanggar Seni Manik Uttara, Buleleng

Namun sebelum sempat menampilkan sajian pamungkas, Dolanan Majukung-jukungan, hujan turun semakin deras.

Melihat semangat anak-anak yang masih membara, Ketua Sanggar Kadek Sefyan Artawan memutuskan melanjutkan pementasan.

"Daripada kecewa karena batal tampil setelah berbulan-bulan latihan, anak-anak lebih memilih basah kuyup sekalian," ungkapnya.

Cuaca buruk memang telah mempengaruhi jalannya acara sejak awal.

Baca juga: Gong Kebyar Anak-Anak Duta Gianyar Bali Pukau Penonton PKB 2025

Proses check sound yang seharusnya dilakukan pukul 18.00 WITA tertunda hingga 19.30 WITA.

Bahkan, panitia terpaksa mematikan seluruh sistem suara demi menghindari kerusakan.

Tak kehilangan akal, Sefyan lalu mengajak penonton yang tersisa untuk mendekat ke panggung.

"Tiang permakluman selaku ketua sanggar, bahwa penonton tiang arahkan untuk mendekat. Jujur saja, biar dolanan kami bisa didengar dialognya," katanya.

Baca juga: Badung Angkat Lakon Kadga Maya di PKB, Drama Gong Angkat Nilai Kepahlawanan & Identitas Leluhur

Beberapa menit sebelum pukul 22.00 WITA, pentas kembali dimulai.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved