Kapal Tenggelam di Selat Bali
JALUR NISKALA, Nunas Baos Konon Komang Surata Masih di Tengah Laut, Sang Istri Menunggu Penuh Harap
Pada pencarian hari pertama, 3 Juli 2025, baru ditemukan 35 korban dan 6 di antaranya meninggal dunia. Pencarian hari kedua, 4 Juli 2025 kembali
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Hari kedua pencarian tenggelamnya, KMP Tunu Pratama Jaya di sekitar Selat Bali kembali dilanjutkan. Kapal ini karam pada 3 Juli 2025 tengah malam.
Pada pencarian hari pertama, 3 Juli 2025, baru ditemukan 35 korban dan 6 di antaranya meninggal dunia. Pencarian hari kedua, 4 Juli 2025 kembali dilanjutkan.
Ni Komang Wiardani (46) istri dari salah satu penumpang berharap suaminya segera ditemukan. Ia tampak duduk sembari menatap lautan lepas dari Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, Jumat 4 Juli 2025 siang.
Sesekali, ia tampak tak kuasa menahan air matanya ketika mengingat komunikasi terakhir dengan suaminya. Adalah istri dari salah satu korban insiden KMP Tunu Pratama Jaya yang diketahui bernama I Komang Surata (55).
Baca juga: TANGIS Febriani Pecah Buka Kantong Jenazah! Istri Jadi Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
Baca juga: NEKAT Tabrak Lari, Mobil Bule Dikejar & Dirusak Massa di Gianyar, Simak Kronologinya!

Menurut pantauan, ia bersama dua keluarga lainnya melakukan ritual matur piuning di Pantai Pebuahan. Harapannya, korban segera ditemukan dalam kondisi selamat.
Wiardani menuturkan, belum menerima informasi apapun terkait suaminya pada hari kedua proses pencarian dan penanganan insiden KMP Tunu Pratama Jaya ini.
Kemarin, dirinya menunggu informasi terkait keberadaan suaminya di Pelabuhan Gilimanuk sejak dinihari hingga sore hari. Namun tidak ada informasi yang pasti mengenai Komang Surata.
"Belum ada informasi apapun hari ini (hari kedua),”ucapnya. Dia mengakui, pada hari kedua ini dirinya bersama keluarga juga melakukan ritual nunas baos dan memperoleh petunjuk.
Wiardani kemudian melaksanakan ritual matur piuning di Pantai Pebuahan. "Saat nunas baos, suami saya (Komang Surata) masih di tengah laut dan masih hidup, namun kondisinya mulai lemah. Mudah-mudahan segera ke daratan, segera ditemukan dan kondisinya selamat," harapnya.
Warga asal Lingkungan Menegaskan, Kelurahan Dauhwaru, Jembrana ini juga menuturkan sempat berkomunikasi dengan suaminya sebelum insiden kapal tenggelam itu terjadi. Tak ada yang berbeda dari suaminya saat itu. Ia hanya berpesan jangan tidur terlalu malam atau begadang.
"Tidak ada yang berbeda. Kebiasannya memang selalu nelepon dan menanyakan sudah makan dan berpesan jangan begadang untuk menjaga kondisi tetap fit," tutupnya.
Untuk diketahui, I Komang Surata (55) merupakan salah satu korban dari insiden KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Kamis 3 Juli 2025 dinihari kemarin. Dia merupakan salah satu korban yang belum ditemukan hingga saat ini. Keluarga berharap Komang bisa segera ditemukan dan dalam keadaan selamat.
JENAZAH Surata Dinanti Sang Istri & Keluarga, Korban KMP Tunu Ikuti Mulang Pakelem di Selat Bali |
![]() |
---|
JASAD Suaminya Belum Ketemu, Wiardani Tak Tenang, Korban Ikuti Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali |
![]() |
---|
3 Sulinggih Muput Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali, Pasca Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya! |
![]() |
---|
Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Jauh Dari Kabel Bawah Laut, PLN Jamin Kelistrikan Di Bali Aman |
![]() |
---|
PLN Jamin Kelistrikan di Bali Aman, KNKT Sebut KMP Tunu Bawa Muatan 3Kali Lipat dari Batas Kemampuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.