Kapal Tenggelam di Gilimanuk

KAPAL Karam, Imron 30 Menit Kejar Pelampung, 16 Orang Diselamatkan Kapal Nelayan Pesisir Pebuahan 

Kerasnya gelombang air laut malam itu sempat menghempaskan Imron ke tiang kapal. Ia akhirnya terjatuh di laut, namun belum mendapatkan pelampung.

TRIBUN BALI/ MUHAMMAD FREDEY MERCURY
SELAMAT – Korban selamat KMP Tunu Pratama Jaya, Imron menceritakan detik-detik saat menyelamatkan diri.  

TRIBUN-BALI.COM - Imron, warga Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menjadi salah satu korban selamat, dari tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, pada Rabu (2/7) malam. 

Selama berjam-jam, ia terombang-ambing di lautan hingga akhirnya diselamatkan oleh kapal nelayan. Termasuk Imron, sebanyak 16 orang diselamatkan oleh kapal nelayan dan berhasil ke pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. 

Imron yang ditemui Posko ASDP Gilimanuk, Kabupaten Jembrana mengungkapkan, niatnya ke Bali pada Rabu malam adalah untuk mengambil mobil, yang sudah dia beli dari temannya di Kabupaten Gianyar.

Imron berangkat dengan menumpang travel pada pukul 20.30 WIB. “Saya kurang tahu pasti jam berapa naik ke kapal. Yang jelas saat di kapal itu saya sempat chatting-an dengan teman saya, memberi kabar bahwa saya sudah di kapal,” ujarnya, Kamis (3/7).

Baca juga: PENCARIAN Dilanjutkan Besok 4 Juli 2025, Update 35 Orang Ditemukan, 6 Meninggal & 29 Selamat!

Baca juga: TANGIS Febriani Pecah Buka Kantong Jenazah! Istri Jadi Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

KAPAL FERI - Kapal Feri KMP Tuna Pratama Jaya saat bersandar di salah satu demaga.
KAPAL FERI - Kapal Feri KMP Tuna Pratama Jaya saat bersandar di salah satu demaga. (Istimewa via Surya.co.id)

Namun tak berselang lama, ia merasakan kapal terombang-ambing ke kanan dan kiri. Para kru kapal ia lihat berlarian, demikian penumpamg yang berada di dalam ruangan terlihat keluar dan mengambil rompi pelampung.

“Itu kejadiannya sekitar 10 sampai 15 menit sejak berangkat. Karena perasaan saya mulai tidak enak, saya langsung tutup ponsel. Tidak lama kemudian air masuk ke kapal,” ucapnya. 

Kerasnya gelombang air laut malam itu sempat menghempaskan Imron ke tiang kapal. Ia akhirnya terjatuh di laut, namun belum mendapatkan pelampung.

“Tak lama kemudian saya lihat pelampung sekitar 4 meter dari saya, kemudian saya kejar. Agak kerepotan pakai pelampung di permukaan air. Berani tidak berani, saya memutuskan menyelam baru bisa pakai, dan ikat pelampung,” katanya. 

Imron yang kelelahan setelah 30 menit mengejar pelampung, kemudian memutuskan untuk istirahat sejenak. Hingga tak lama ada perahu karet yang mendekat padanya.

“Perahu itu kondisinya belum mengembang. Butuh waktu sejam hingga perahu benar-benar mengembang dan bisa dinaiki,” imbuhnya. 

Setelah mengembang sepenuhnya, perahu karet itu selanjutnya diisi 16 orang. 1 di antaranya perempuan dan sisanya laki-laki. Kendati berhasil selamat dari kapal tenggelam, namun 16 orang tersebut harus bertahan terombang-ambing di lautan. “Saya teriak-teriak di tengah laut minta tolong dari atas kapal karet itu serta baca-baca doa,” ujarnya. 

Pria 48 tahun ini tak menampik jika dirinya sempat merasa putus asa. Sebab pada malam itu, gelombang di laut cukup tinggi.

“Saya pikir, bisa selamat dari kapal tenggelam, tetapi tidak bisa selamat dari ombak. Ombaknya besar, seandainya digulung ombak mungkin semuanya yang di atas perahu karet sudah terkapar,” ucapnya. 

Menurut Imron, diperkirakan kapal itu tenggelam pukul 23.29 WIB. Sedangkan ia mendapatkan pertolongan nelayan sekitar pukul 05.30 WITA. “Kalau dibilang trauma, pasti saya trauma naik kapal. Tapi mau bagaimanapun harus balik ke Banyuwangi naik kapal,” tandas dia.

Sementara itu, korban selamat lainnya Riko (28) mengungkapkan betapa “ngeri” insiden dan terjadi begitu cepat KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam. Ia juga menjadi salah satu dari 16 orang selamat dan berhasil ke pesisir Pantai Pebuahan berkat bantuan nelayan setempat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved