Kapal Tenggelam di Selat Bali
17 JENAZAH Korban KMP Tunu Pratama Jaya Berhasil Dievakuasi, KNKT Sebut Ini Penyebab Tenggelamnya!
Hingga hari ke-11 pada Sabtu 12 Juli 2025, tim DVI bersama instansi terkait telah berhasil mengidentifikasi 15 dari total 17 jenazah yang ditemukan.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
AKBP Adam juga mengimbau keluarga korban yang belum mendapatkan kepastian, untuk tetap bersabar dan aktif berkoordinasi dengan posko antemortem yang telah disiapkan oleh tim DVI atau menghubungi call center DVI 085190447911.
“Harapan kami, dalam waktu dekat dua jenazah, yang belum teridentifikasi ini dapat segera kami pastikan identitasnya dan diserahkan kepada pihak keluarga,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, proses identifikasi masih berlangsung di Post Mortem DVI Polda Jatim bertempat di RSUD Blambangan, Banyuwangi.(*)

KNKT Sebut KMP Tunu Tenggelam karena Pintu Mesin Terbuka
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan dugaan awal penyebab tenggelamnya kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali adalah karena pintu menuju ruang mesin dalam kondisi terbuka. Hal ini menyebabkan air laut masuk ke dalam kapal saat gelombang tinggi menghantam.
“Jadi di geladak dari kapal ini ada akses untuk turun ke kamar mesin. Pada saat itu (kejadian), pintu dalam kondisi terbuka sehingga air masuk melalui pintu itu dan menyebabkan kapal miring ke kanan,” ujar Pelaksana Tugas Ketua Sub Komite Keselamatan Pelayaran KNKT, Anggiat PTP Pandiangan, dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (8/7) kemarin.
KNKT menduga masuknya air laut ke dalam ruang mesin merupakan pemicu awal kapal miring ke kanan sebelum akhirnya tenggelam. Saat itu, kondisi gelombang di perairan Selat Bali mencapai ketinggian 2 hingga 3 meter.
Anggiat menegaskan bahwa pintu geladak seharusnya selalu dalam keadaan tertutup selama pelayaran, terutama mengingat desain kapal jenis Ro-Ro Pax seperti KMP Tunu Pratama Jaya yang memiliki freeboard rendah (jarak antara permukaan air dengan dek bebas kapal).
“Dan kondisi muatan yang ada di atas kapal juga akan menambah benaman kapal sehingga mengurangi freeboard-nya juga. Dan seharusnya memang pintu ini harus selalu dalam keadaan tertutup ketika berlayar,” katanya seperti dilansir Kompas.com.
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, dalam rapat itu mempertanyakan apakah insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya bisa dicegah jika pintu menuju kamar mesin dalam keadaan tertutup.
Anggiat menjawab singkat, “Ya, Pak.” “Berarti persoalan utamanya berada pada pintu ini. Andaikan pintu ini ditutup, ini tidak terjadi karena air masuk pertama dari situ?” tanya Lasarus. “Ya, Pak,” jawab Anggiat.
Meski demikian, KNKT masih terus melakukan investigasi dan mendalami faktor penyebab lain, termasuk kemungkinan adanya kelebihan muatan. “Itu masih akan kita teliti, dalami,” imbuh Anggiat.
KNKT juga mengungkapkan kronologi kejadian berdasarkan keterangan awak kapal dan penumpang yang selamat.
Pada 2 Juli 2025, pukul 22.15 WIB, kapal mulai memuat kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Pukul 22.45 WIB, proses pemuatan kendaraan selesai. Kemudian pada pukul 22.51 WIB, kapal bertolak menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Saat kapal berangkat, tidak ada tanda-tanda anomali. Mesin berfungsi normal, cuaca cerah, dan visibilitas pelayaran dinilai baik.
JENAZAH Surata Dinanti Sang Istri & Keluarga, Korban KMP Tunu Ikuti Mulang Pakelem di Selat Bali |
![]() |
---|
JASAD Suaminya Belum Ketemu, Wiardani Tak Tenang, Korban Ikuti Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali |
![]() |
---|
3 Sulinggih Muput Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali, Pasca Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya! |
![]() |
---|
Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Jauh Dari Kabel Bawah Laut, PLN Jamin Kelistrikan Di Bali Aman |
![]() |
---|
PLN Jamin Kelistrikan di Bali Aman, KNKT Sebut KMP Tunu Bawa Muatan 3Kali Lipat dari Batas Kemampuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.