Berita Denpasar
TPA Suwung Resmi Tutup Setiap Rabu! DLHK Denpasar Maksimalkan Pengangkutan di Hari Selasa!
Penutupan ini berimbas ke Kota Denpasar karena Denpasar menjadi salah satu wilayah yang membuang sampah ke TPA Suwung.
TRIBUN-BALI.COM - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung Denpasar tutup setiap Rabu. Peraturan penutupan TPA ini mulai diberlakukan pada Rabu (16/7).
Penutupan ini berimbas ke Kota Denpasar karena Denpasar menjadi salah satu wilayah yang membuang sampah ke TPA Suwung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Denpasar, IB Putra Wirabawa mengatakan penutupan ini sesuai dengan surat dari DKLH Provinsi Bali.
“Memang hasil rapat dengan DKLH Provinsi dan juga surat yang kami terima setiap Rabu alan dilakukan penataan TPA agar lebih bagus,” kata Gustra.
Baca juga: ASET Tembus Hingga Rp40,41 Triliun, Bank BPD Bali Catat Pertumbuhan 8,85 Persen pada Semester I 2025
Baca juga: RAYAKAN Momen Tanpa Batas di Aston Grand Ballroom yang Super Spacious!

Untuk antisipasi penumpukan sampah, pihaknya memaksimalkan pengangkutan di hari Selasa. Sementara untuk Rabu pengangkutan diliburkan. “Sekarang kondisinya masih kondusif. Karena Selasa kemarin kami all out angkut ke TPA dan Rabu libur,” paparnya.
Meski hari pertama kondusif, pihaknya akan terus melakukan evaluasi. Terkait antisipasi, pihaknya juga telah menggelar rapat dengan desa dan kelurahan untuk melakukan pemilahan sampah agar mengurangi beban ke TPA.
Dari pantauan Tribun Bali di beberapa sudut Kota Denpasar pada Rabu pagi, tak ditemukan adanya tumpukan sampah. “TPS yang ada juga kami kondisikan agar jangan sampai ada penumpukan sampah,” paparnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pengelolaan Sampah Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Ni Made Armadi mengatakan penutupan tersebut untuk penataan sampah.
“Karena ada penataan. Kalau ada pemeliharaan dan penataan perlu upaya seperti penutupan karena tidak bisa melayani pembuangan sambil menata,” jelas Armadi, Rabu (16/7).
Upaya penataan dan pengurugan sampah dilakukan dengan skema sampah yang berada di TPA setiap hari harus didodorong dan dipadatkan serta beberapa kali dilindas dengan alat berat.
“Setelah mencapai kepadatan yang cukup lalu diurug dengan tanah penutup (tanah urug) karena dilarang pengoperasional TPA dengan open dumping,” imbuhnya.
Sehingga memerlukan waktu dan alat berat untuk fokus ke penataan TPA Suwung. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Rentin mengatakan penutupan TPA Suwung setiap hari Rabu untuk penataan dan akan ditutup dengan sanitary landfill. “Untuk penataan, ditutup dengan tanah (sanitary landfill),” katanya singkat.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, pada akhir tahun 2025 ini diharapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah tak ada pembuangan sampah ke TPA Suwung. Sehingga pihaknya akan memaksimalkan lahan yang ada.
Selain itu, juga memaksimalkan TPST Kesiman Kertalangu, TPST Tahura dan juga Pusat Daur Ulang (PDU) di Padangsambian Kaja. “Saat ini dalam satu hari di PDU mampu mengelola 50 ton dan dijadikan produk termasuk paving,” paparnya.
Untuk memaksimalkan pengelolaan sampah, pihaknya sedang mendata warga miskin untuk diberdayakan dan dipekerjakan dalam pengelolaan sampah. Termasuk juga memberdayakan penyandang disabilitas.
Prayoga dan Ni PRKP Ngaku Anggota Polda Bali, Tuduh Korban Pakai Narkoba dan Peras Rp 2 Juta |
![]() |
---|
Masih Ditemukan Pembuangan Sampah Organik Bercampur Non Organik di TPA Suwung |
![]() |
---|
41 Warga Denpasar Cantumkan Aliran Kepercayaan di KTP, Terbanyak di Densel |
![]() |
---|
Gedung Baru Polresta Denpasar Diresmikan, Kapolda Bali Titip Pesan Tingkatkan Pelayanan |
![]() |
---|
SETELAH Rangkaian Kongres PDIP, Megawati, Hasto dan Prananda Medelokan ke Walikota Denpasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.