Penembakan di Badung

Desas-desus Penembakan WNA Australia di Bali Terkait Kartel Narkoba, Ini Kata Kabid Humas 

Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy menegaskan bahwa kasus penembakan antar sesama Warga Negara Australia di Bali

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
BERI KETERANGAN - Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy saat memberikan keterangan terkait penembakan WNA Australia di Bali. 

Desas-desus Penembakan WNA Australia di Bali Terkait Kartel Narkoba, Ini Kata Kabid Humas 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy menegaskan bahwa kasus penembakan antar sesama Warga Negara Australia di Bali tidak ada kaitannya dengan kartel jaringan narkoba internasional. 

Sebagaimana disampaikan Kabid Humas Polda Bali dalam gathering bersama awak media di Denpasar, Bali, pada Kamis 17 Juli 2025. 

Baca juga: KASUS Penembakan WNA Australia di Munggu, Polisi Temukan Senpi di Tabanan? Motif Belum Terungkap!

Di mana dalam kasus ini sementara ada 3 orang yang ditetapkan sebagai tersangka yang seluruhnya Warga Negara Asing asal Australia

Ketiga tersangka itu adalah Jenson Darcy Francesco, Coskun Mevlut, dan Tupou Paea Middlemore.

"Tidak ada (jaringan narkoba,-Red). Yang kami lihat pokok perkara terjadi perbuatan pidana itu kami urai yang dikerjakan temen-temen," kata Kombes Pol Sandy. 

Baca juga: KASUS Penembakan WNA Australia di Munggu, Polisi Temukan Senpi di Tabanan? Motif Belum Terungkap!

Disinggung mengenai tes urin terhadap para tersangka. Kabid Humas Polda Bali menyampaikan bahwa hasil dari tes urin para tersangka menunjukkan negatif narkoba.

"Tes urin negatif," jelasnya. 

Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Marthinus menyoroti kasus besar penembakan Warga Negara Australia yang motifnya hingga kini masih menjadi misteri, terjadi di Villa Desa Munggu, Badung, Bali beberapa waktu lalu. 

Baca juga: Update Penembakan di Munggu, Istri Korban Diketahui Masih Trauma dan Tidak Kenal Pelaku

Mantan Kepala Densus 88 ini mendorong Polda Bali untuk mendalami keterkaitannya dengan kasus kejahatan jaringan kartel narkoba internasional, ia melihat fenomena tersebut bukan kejahatan biasa. 

"Penembakan WNA Australia, sudah jelas itu kan sindikat jaringan kejahatan dari luar, saya tidak mendalami persis, tapi berkaca beberapa tahun lalu bisa dilihat bisa dicek ada jaringan kartel di Amerika Latin artinya operasi mereka sampai sini," kata Marthinus dijumpai di Wantilan Desa Adat Kelan, Badung, Bali, pada Selasa 15 Juli 2025. 

Baca juga: Penembakan WNA di Munggu Bali, Wamenpar Minta Pengawasan di Akomodasi Penginapan Ditingkatkan

"Itu didalami Polda. Tapi menurut saya, fenomena kejahatan orang luar tidak bisa dilihat dengan kaca mata kejahatan biasa, harus dipotret dari segala aspek," imbuhnya.

"Kalau hanya dendam kenapa harus menunggu di sini (Bali,-Red) ini ada fenomena menarik secara intelijen harus di-mapping betul-betul," jabar dia.

Marthinus menyampaikan kepada anggota bahwa setiap kasus kejahatan harus dipotret dari kacamata sisi narkobanya. (*)

 

Berita lainnya di Penembakan di Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved