Pendidikan
LAPTOP Chromebook di Klungkung Banyak Rusak? TK di Jembrana Terbanyak Terima Bantuan di Bali!
Kepala Sekolah SD N 1 Gunaksa, Wayan Agus Kabiana menjelaskan, laptop berbasis Chromebook tersebut merupakan bantuan pemerintah pusat tahun 2020 lalu.
Sementara itu, di Bali, pengadaan ini tersebar untuk tingkatan Taman Kanak Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Untuk tingkatan TK, di Bali pengadaan Laptop Chromebook ini terbagi untuk tiga wilayah.
Di Denpasar ada tiga sekolah, yakni TK Swa Dharma, TK Tunas Harapan dan TK Sai Prema Kumara. Sementara itu, di Buleleng ada 12 sekolah yang mendapatkan bantuan ini, yakni TK Negeri Desa Banjar Tegeha, TK Pelita Kasih, TK Sahista Kumara, TK Dharma Kumara, TK Negeri Desa Tinga-Tinga, TK Satya Kumara, TK Negeri Desa Wanagiri, TK Ganesa, TK Negeri Pembina Kecamatan Gerokgak, TK Negeri Banjar Tegal, TK Loka Kumara Lokapaksa dan TK Widya Guna Madenan.
Di Jembrana ada 10 sekolah yang menerima bantuan ini, yakni TK Widya Mandala Giri, TK Dharma Karya II, TK Widya Rini, TK Sutha Prayoga, TK Gilimandala, TK Mekar Sari, TK Kumara Bina Graha I, TK Maria Regina Gumbrih, TK Barata Semadhi I dan TK Apti Guna Widya. Dari data di atas, jumlah sekolah PAUD/TK yang mendapat bantuan Laptop Chromebook ini paling banyak didapat di sekolah di Jembrana. (mit/yue/ali)
Kapuspenkum Sebut Chromebook Tidak Efektif
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar pernah mengatakan Chromebook dinilai tidak efektif digunakan ketika proyek pengadaan laptop sedang berlangsung.
Pasalnya, pada tahun 2019 persebaran jaringan internet di Indonesia belum merata. Harli mengatakan saat itu sudah 1.000 laptop Chromebook yang diuji. Lalu, diambil kesimpulan bahwa laptop itu tidak efektif untuk digunakan oleh siswa.
“Padahal itu dilakukan bukan menjadi kebutuhan pada saat itu. Kenapa? Kalau tidak salah pada tahun 2019, sudah dilakukan uji coba terhadap penerapan Chromebook itu terhadap 1.000 unit tidak efektif,” kata Harli, Jumat, (27/6). “Kenapa tidak efektif? Karena internet di Indonesia saat itu belum sepenuhnya sama,” ujarnya.
Dia menyebutkan ada dugaan pemufakatan jahat dari beberapa pihak dengan membuat kajian tentang pengadaan laptop di sektor pendidikan. Namun, pihak tersebut justru mengarahkan kepada tim teknis Kemendikbudristek agar menggunakan laptop berbasis OS Chromebook meski sudah terbukti tidak efektif.
“Mengarahkan kepada tim teknis agar membuat kajian teknis terkait pengadaan peralatan TIK supaya diarahkan pada penggunaan laptop berbasis operating system Chromebook,” katanya.
Chromebook memang mengandalkan peramban Chrome yang menjadi antarmuka utama tempat mengerjakan sebagian besar tugas. Oleh karena itu, Chromebook juga sangat bergantung pada koneksi internet.
Laptop itu menawarkan performa yang cepat mengerjakan tugas berbasis web, waktu booting yang cepat, dan pengoperasian yang lancar.
Akan tetapi, Chromebook juga memiliki kelemahan, yaitu relatif kesulitan menjalankan aplikasi berat dan multitasking. Chromebook umumnya menggunakan prosesor dengan kemampuan lebih rendah dibanding laptop biasa.
Jumlah perangkat lunak pada Chromebook juga terbatas karena laptop itu lebih mengandalkan aplikasi berbasis web. Di samping itu,
Sementara itu, pengusutan kasus ini bermula pada tahun 2020 ketika Kemendikbudristek menyusun rencana pengadaan bantuan peralatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) bagi satuan pendidikan mulai dari dasar hingga atas.
Hal itu bertujuan untuk pelaksanaan asesmen Kompetensi Minimal (AKM). Padahal saat pengalaman uji coba pengadaan peralatan TIK berupa Chromebook 2018-2019, hal itu tidak berjalan efektif karena kendala jaringan internet.
Berdasarkan pengalaman uji coba tersebut dan perbandingan beberapa operating system (OS), tim teknis yang mengurus pengadaan itu membuat kajian pertama dengan merekomendasikan penggunaan spesifikasi OS Windows.
157 SARJANA Hukum UNR Siap Memberikan Dampak Bagi Masyarakat, IPK Rata-rata Hampir Sentuh Empat |
![]() |
---|
Siapkan 16.900 Siswa Jadi Wirausaha Muda Tangguh, Zurich & PJI Luncurkan ZE Program Fase Kedua |
![]() |
---|
PENSIUN Hingga Jadi Kepsek Sebabkan Kekurangan Guru di Buleleng, Ini Data Disdikpora |
![]() |
---|
UPGRIS Hadirkan Akademisi Berbagai Negara, Bangun Iklim Akademis Global Menuju Universitas Riset |
![]() |
---|
BADUNG Rancang Program Satu KK Miskin Satu Sarjana untuk 400 Mahasiswa, Launcing 2026 Mendatang! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.